Suatu ketika...
saat lelap indah tidur malamku
aku bertemu sang mimpi
Dia...
Berjubah putih lambang ketulusan,
dengan alas kaki kesejahteraan,
berikat pinggang kesabaran,
tangan kanan menggengam pedang keadilan,
tangan kiri melekat erat perisai keuletan,
berkalung emas kerendahan hati,
berhiaskan mahkota cinta kasih
"Aku...
Jatuh cinta padanya
Ingin hati memeluknya
Ku coba menjangkaunya, semampu-mampu keterbatasan diri"
Namun...
sambil tersenyum, dia menjauh,
berlari kencang menembus ruang dan waktu....
Aku terus mengejarnya,
namun semakin ku lari, semakin dia menjauh...
Hingga...
Tersadar aku dari lelap tidurku
Dalam nafas baru di pagi itu
Sang mimpi belum jua kutangkap
"Dia ....
menjelma menjadi asa di alam nyata,
visi nun jauh di mata"
Ku...
usap mataku, sadarkan jiwa, bangkitkan raga
sambil kepal erat tanganku dan kucanangkan tekad:
"Kan ku kejar dikau sang mimpi, lalui jalan berliku bertebar kerikil tajam,
telusuri lorong waktu dan gelapnya ruang hidup, tak peduli panas ataupun hujan,
hingga kutangkap dan peluk erat dirimu, dan kucumbui dirimu, hingga kau menjelma menjadi cintaku dan hidupku"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H