Lihat ke Halaman Asli

Meidy Y. Tinangon

Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

Menjemput Senja Penuh Makna di Minawanua

Diperbarui: 24 April 2020   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benteng Moraya, Minawanua Tondano - Minahasa |  kawanua.com

Suatu saat, di kala sore bersiap menjemput senja, kususuri tepian Sungai Tondano yang indah tentramkan pikir dan rasa, yang tak sabar menengok jejak  peradaban sebuah bangsa bernama Minahasa.

Sore itu, di tanah  yang basah sehabis disiram hujan berkat, tanah yang dahulu basah bersimbah darah para pejuang negeri, setelah melalui jalan yang penuh rerumputan akhirnya kuinjakan kaki di sebuah lokus penuh histori bernama Minawanua. Sebelum tempat itu disulap menjadi objek wisata.

Sore itu, di Minawanua. Waruga para leluhur pahlawan negeri menyambutku. Kupandang hamparan luas tanah adat bekas Benteng Moraya. Ku rasa bangga terlahir sebagai keturunan bangsa pejuang.

Sore itu, di Minawanua, membayangkan patriotisme para pejuang melawan kompeni. Ku rajut makna, ku rangkai komitmen tuk menjadi pejuang masa kini dalam nauangan sayap sang Garuda dan Manguni yang terbang bergandengam membawa terbang merah putih di angkasa nusantara.

Sore itu di Minawanua, ku bangun lagi Benteng Moraya di hatiku, tuk siap hadapi gempuran imperialisme modern bertopeng teknologi dan materialisme.

Sore itu, di Minawanua ku lihat sang Manguni, tatapnya tajam membawa pesan: "Wangunen um banua, ma esa-esaan, ma tombol-tombolan, ma sawang-sawangan, Esa Genang, Esa Lalan"

Sore itu jelang senja di Minawanua, ku jawab Sang Manguni:  "I Jayat U Santi !!!!"

---------------------
---------------------

Objek Wisata Benteng Moraya di Tondano Minahasa Sulut (detiKawanua.com)

N o t e:

  1. Minawanua adalah nama sebuah tempat berlokasi di Kota Tondano Ibukota Kabupaten Minahasa. Tempat ini menyimpan kisah heroik Perang Tondano, Perang orang-orang Suku Minahasa melawan Belanda. Ada benteng (Moraya) yang dibangun dikala itu. Saat ini Benteng Moraya telah menjadi objek wisata favorit di Minahasa. Setiap sore banyak orang dating mengunjungi Benteng Moraya.
  2. Manguni adalah jenis burung yang diabadikan dalam lambang daerah Kabupaten Minahasa. Sejenis burung hantu (Owl), tapi orang Minahasa menolak penyebutan burung hantu. Burung ini juga digunakan sebagai lambang salah satu gereja dengan umat terbanyak dan digunakan hampir semua organisasi adat sebagai lambang organisasi masing-masing.
  3. Wangunen um banua =  bangun kampungmu/daerahmu
  4. Maesa-esaan= bersatu padu
  5. Matombol-tombolan = saling menopang
  6. Masawang-sawangan = saling membantu
  7. Esa Genang, Esa Lalan = satu harapan/tujuan, satu jalan
  8. I Jajat U Santi = semboyan perang yang biasanya diserukan pemimpin Minahasa di masa perang, yang artinya "acungkan/angkat pedangmu !" 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline