Lihat ke Halaman Asli

Efektivitas Metode Pembelajaran Hybrid Learning di Era Industri 4.0

Diperbarui: 21 September 2022   02:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam abad 21 ini, teknologi berkembang semakin pesat. Revolusi industri 4.0 sudah mendominasi kehidupan manusia. Dimana teknologi mengambil andil yang cukup besar dalam mengiringi kebutuhan hidup manusia. Teknologi sudah berkaitan erat dengan berbagai aspek kehidupan manusia terutama di bidang pendidikan.

Pendidikan merupakan kebutuhan primer suatu individu. Pendidikan memiliki peran yang penting untuk menciptakan suatu individu yang berkarakter dan berjiwa kompeten. Dengan munculnya era revolusi industri 4.0 saat ini, cukup memudahkan serta memajukan proses belajar mengajar. Telah terjadi beberapa kemajuan dalam bidang pendidikan karena teknologi yang terus berkembang di era ini.

Teknologi-teknologi sebagai hasil dari revolusi industri 4.0 ini menghasilkan model pembelajaran baru di bidang pendidikan yaitu hybrid learning. Menurut Semler, "Blended/hybrid learning combines the best aspects of online learning, structured face-to-face activities, and real world practice. Online learning systems, classroom training, and on-the-job experience have major drawbacks by themselves. The blended/hybrid learning approach uses the strengths of each to counter the other weaknesses." . 

Dapat dikatakan bahwa, hybrid learning merupakan perpaduan atau kombinasi antara proses pembelajaran daring dan proses pembelajaran luring. Selain karena dari dampak pandemi covid, hybrid learning mulai diterapkan di beberapa instansi pendidikan karena dianggap cukup efektif dan efisien.

Penerapan hybrid learning sangat berguna bagi siswa/mahasiswa bahkan bagi pengajarnya sekali pun. Dengan metode ini, suatu individu dapat cakap dalam pengaplikasian teknologi. Karena sudah pasti banyak media-media yang digunakan dan akan mendukung proses pembelajaran. Contohnya seperti smartphone, tablet, komputer, dan laptop. Kemudian dari media tersebut, dapat diakses situs-situs internet dan aplikasi-aplikasi yang mendukung sebagai sumber materi pembelajaran.

Metode hybrid learning ini juga dapat disebut memiliki tingkat keefektifan yang cukup tinggi. Mengapa? karena dengan sistem pembelajaran via online yang dikombinasikan dengan tatap muka, membuat proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dan efisien. 

Proses pembelajaran dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja tanpa harus dilakukannya tatap muka antara pengajar dengan siswa/mahasiswanya. Selain itu, hybrid learning juga mengajarkan kepada para siswa dan mahasiswa untuk lebih berpikir kritis dan kreatif karena jangkauan sumber materi pembelajaran yang luas, flexible, dan dapat diakses kapan saja secara gratis.

Berdasarkan pemaparan di atas, dijelaskan bahwa, metode pembelajaran hybrid learning cukup bermanfaat pada bidang pendidikan di era revolusi 4.0. Bentuk keefektifan dari metode pembelajaran ini yaitu, dapat membantu individu agar cakap akan teknologi, menciptakan kualitas individu yang mampu berpikir kritis, membantu efektivitas dan efisiensi dari segi ruang dan waktu, serta dapat membangun karakter kepribadian individu. Keefektifan metode pembelajaran ini diharapkan dapat bertahan sehingga dapat memajukan pendidikan yang digunakan sebagai modal utama dalam kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline