Cabai atau rica (bahasa Manado), Chili (bahasa Inggris) termasuk dalam genus Capsicum adalah buah (tergolong bumbu dapur) yang digunakan dalam makanan sebagai pemberi rasa pedas.
[1] Menurut dr. Sungadi Santoso, seorang dokter akupunturis dan narasumber SB30 Health "rasa pedas pada cabai disebabkan oleh Capsaecin".
[2] Rica bagi etnis Minahasa sebagai suku terbesar di Provinsi Sulawesi Utara merupakan penyedap pada makanan yang mesti ada dalam setiap masakan. "Rica itu sama pentingnya dengan garam" kata Jenny Karouw, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara.
[3] Padahal Rica bukanlah tanaman asli Sulawesi Utara bahkan Indonesia. Rica merupakan tanaman yang berasal dari Meksiko sejak tahun 7800 SM.[4] Inilah yang menjadi persoalannya yang sekaligus menjadi titik tolak penulisan artikel ini.
Pertanyaan mendasarnya ialah apa yang menyebabkan rica sampai ke Indonesia khususnya Minahasa etnis? Kemudian mengapa rica menjadi bumbu dapur khas pada makanan suku Minahasa?
Sejarah Penyebaran Rica sampai ke Indonesia khususnya Suku Minahasa
Rica sebagai bumbu dapur yang bukan berasal dari Indonesia khususnya etnis Minahasa sebenarnya berasal dari Meksiko seperti yang dilaporkan oleh Tempo (Hamid: 2015, 133.) Penyebaran rica rupanya telah terjadi berabad-abad lalu sebelum masehi.
Rica mulai ditanam oleh orang Meksiko yang sebelumnya merupakan tanaman liar. Rupanya rica telah menyebar di benua Amerika. Penyebaran ini dibuat oleh suku Indian, orang asli di Amerika.
[5] Hal itu terbukti karena, Christoper Colombus yang menemukan benua Amerika atas ekspedisi yang dibuat oleh bangsa Spanyol ternyata membawa rica dari Amerika ke Spanyol dan di tanam di sana pada tahun 1493.
[6] Ini merupakan bentangan peradaban yang sangat jauh, antara bangsa di benua Amerika yang telah mengenal rica sejak tahun 7800 SM dengan bangsa di benua Eropa yang baru mengenal rica sejak abad ke-15 M.
Rica sejak dibawa oleh Colombus ke Spanyol dibudidayakan di biara-biara di Spanyol, demikian juga di negara Portugis (they first were grown in the monastery gardens of Spain and Portugal).