Lihat ke Halaman Asli

Cinta Zara di Swedia

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1310116219195667980

[caption id="attachment_118707" align="aligncenter" width="300" caption="Cover; Novel Remaja "][/caption]

Mereka melewati batu-batu nisan yang kebanyakan berbentuk segi panjang yang memanjang ke atas. Zara mengamati nisan-nisan yang terbuat dari batu yang berat dan tebal itu. Selama di Swedia, ini pertama kalinya dia mendatangi sebuah taman pemakaman. Kebanyakan dari makam di sana terbenam hampir rata dengan rumput hijau yang memenuhi taman pemakaman itu. Pohon-pohon rindang beberapa memenuhi sebelah dalam. Hampir semua membawa bunga berwarna kuning dan merah. Kata Jude bunga itu adalah bunga kesukaan Nate. Zara berjalan di samping Jude sambil tertunduk. Namun, tiba-tiba saja langkah Jude sempat terhenti sebentar. “Cecilia..” Zara mendengar Jude menyebutkan nama itu pelan. Zara menaikkan kepalanya. Menatap sorang wanita tinggi yang tertunduk beberapa langkah di depan mereka, di salah satu makam, sedang membelakangi mereka semua.

“Siapa dia?” tanyanya.

“Cecilia. Kekasih Nate dari Prancis.”

***

Aku mengkarang di sini

Bersama udara-udara yang terkontaminasi dengan kekhawatiran dan kegelisahan yang masih saja memeluk jantungku.

Detaknya menjadi berhamburan lalu berantakan.

Sama sekali tidak menentu.

Aku membayangkan lagi

Tentangnya yang berjalan melintasi ruang dan waktu yang berbeda menurutnya

Aku hanya berharap sangat pada Tuhannya.

Atas semua hal yang sulit sekali aku dapatkan.

Membiru karena belum juga dapat membaca fikirannya.

Zara..

***

Kamar itu seperti bukan sebuah kamar sekarang. Entah bagaimana membuatnya, kamar besar itu kini berubah seperti menjadi sebuah galaksi. Zara seperti dapat menyentuh langit. Jaraknya terasa begitu dekat dari bayangannya selama ini. Zara mengulurkan tangannya ke atas. Masih dengan kepala yang mengadah, Zara sejak tadi belum berhenti mengagumi bentangan langit malam yang begitu kacau balau namun begitu indah, serta menebak-nebak sendiri gambar-gambar apa saja yang bergemerlapan di sana. Di atas titik pijakannya yang belum berubah, Zara merasa seperti sedang berada di luar angkasa sambil berdiri. Siap menjajaki alam semesta.

***

Sudah hampir dua tahun Zara menghabiskan waktunya di Swedia, tempat kelahiran ayahnya. Kuliahnya yang baru saja berada di tingkat pertama begitu terasa menyenangkan bersama sahabatnya yang bernama Noe. Selama berada di Swedia, tepatnya di sebuah kota yang bernama Gothenburg, Zara mengenal Islam lebih baik. Rasa berbeda dengan yang lainnya menjadikan dia lebih semangat ingin mengenal agamanya lebih dekat lagi. Aktif dalam berbagai kegiatan keislaman di sana, kegiatan pemuda, kegiatan seni islam, dan lainnya. Selain itu, kekagumannya terhadap pemuda yang bernama Alan yang memiliki begitu bagus pemahamannya terhadap Islam di sana, membuatnya lebih bersemangat lagi.

Hobi dan kesenangannya terhadap fotografi membawanya pada sebuah cerita baru. Secara tidak sengaja dia menangkap gambar seseorang yang bernama Jude. Seorang yang ketika bertemu berbalik sangat ingin mengenal Zara dan agamanya lebih dekat lagi. Padahal saat itu Jude sudah memiliki seorang pacar yang sangat cantik.Bagaimana jika memang Jude menyukai Zara? Dan bagaimana perasaan wanita cantik itu? Dapatkan cerita lengkapnya di novel: Cinta Zara di Swedia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline