Lihat ke Halaman Asli

Megio Vandi

Power Engineer

Lamunan

Diperbarui: 24 Juni 2020   20:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Malam ini terasa panas ketika angin hanya berhembus 7 kph dan temperatur menunjukan 27 derajat Celcius dengan humiditas 86%. Ketinggian bulan berada 34.51 derajat dibawah garis horizon, masih membumbung di atas sekitar semenanjung afrika pada jarak 400,764 KM dari bumi, karena diameter bulan 3,474.2 KM, sekitar 5% badan bulan yang memantulkan cahaya matahari terlihat dari rumah, walaupun harus naik ke genteng dan menggunakan teropong.

Hari ini sabtu malam minggu, jalan yang biasa ramai oleh kendaraan lalu lalang kini sepi tak tersisa, hanya suara ambulan yang sekali tadi terdengar. Tak lama kemudian bingar riang anak-anak yang bermain di balik tembok batas pemukiman, menghapus ketegangan karena pandemi makhluk kecil berukuran 100 nanometer yang tak kelihatan, bukan setan, tapi selubung protein dengan Genome Ribonucleic Acid dan siap melipat ganda dalam tubuh manusia.

Beberapa kali terbersit fabel sebelum tidur yang pernah dibaca, yaitu ketika sang gajah yang kalah melawan semut. Bagaimana mungkin mamalia seberat 4 ton dapat kalah oleh serangga yang kalau naik alat timbangan badan saja tidak menggerakan jarum skala? apakah karena gajah hanya modar mandir di hutan belantara, sedangkan semut dapat membuat asrama dan bahtera? tidak, itu tidak mungkin, lupakanlah karena itu hanya dongeng semata.

Mendidih kepala ketika ribuan percikan listrik berloncatan dari sinapsis neuron yang bergandengan karena sibuk mengurai labirin Glycoprotein-Lipid Bilayer Protein-Nucleocapsid, belum lagi ditambah memecahkan kode untuk membuka lipatan Single Strand Guanine-Uracil-Adenine-Cytosine. Jangan ditambah dengan T cell Lymphocite, karena itu nanti akan dihubung-hubungkan dengan Umbrella Corporation.

Sudah, tidak usah dipikirkan, itu berat, kamu gak akan kuat, biar mereka saja...

Aarrgghhh...

Bagaimana mungkin makhluk itu bisa ada, hanya gegara kelelawar yang sakit infulenza bisa menular ke manusia. Tidak mungkin Charles Darwin benar, adaptasi-mutasi-evolusi itu tidak ada. Enrico Fermi juga hanya mengada-ada tentang Great Filter. Bintang-bintang itu hanya lubang di angkasa, dan pendaratan manusia di bulan hanyalah fiksi semata.

Duhai engkau yang bermata merah dengan tiga koma, segeralah kembali dari dimensi sana. Sudahi mimpi buruk ini yang membuat derita, seperti ilusi sihir yang terus berulang disetiap purnama. Gantilah dengan bunga tidur tentang angan di siang hari para komuter dan bangunkan setelah berakhir bulan september.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline