Lihat ke Halaman Asli

Minat Belajar Siswa Meningkat melalui LKPD Berbasis Komik di SD Kristen Charis Malang

Diperbarui: 21 November 2024   21:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengerjaan LKPD komik di SD Kristen Charis (Sumber: Dokumen Pribadi)

Malang, [21/11/24] -- Sebuah inovasi pembelajaran berbasis komik berhasil meningkatkan minat belajar siswa kelas 4 di SD Kristen Charis Malang. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis komik untuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan membuktikan bahwa pendekatan visual kreatif dapat membantu siswa memahami materi tentang hak dan kewajiban mereka.

Komik dipilih karena efektif menggabungkan teks dengan ilustrasi menarik yang mudah dipahami, menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan. Materi yang disampaikan melalui cerita sehari-hari, seperti pembagian tugas di rumah dan saling menghormati di sekolah, mampu mempermudah siswa dalam memahami konsep abstrak. "Dengan komik, siswa lebih antusias belajar. Mereka dapat memahami pelajaran dengan lebih cepat sekaligus menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari," ujar Teacher Agustin, salah satu pengajar di SD Kristen Charis.

Menurut pengamatan awal, penggunaan komik dalam pembelajaran berhasil meningkatkan keterlibatan siswa. Mereka tampak aktif mengikuti pelajaran dan menunjukkan pemahaman yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan teori media pembelajaran yang menekankan pentingnya visual dalam menarik perhatian dan memperkuat daya ingat siswa. Melalui LKPD ini, setiap cerita komik dilengkapi dengan soal-soal reflektif yang mendorong siswa berpikir kritis tentang hak dan kewajiban mereka. "Kami berharap metode ini tidak hanya membuat siswa belajar dengan senang, tetapi juga membentuk karakter yang bertanggung jawab di rumah, sekolah, dan masyarakat," tambah Dr. Shirly Rizki Kusumaningrum - pengembang program tersebut.

Dengan hasil yang positif ini, pengembangan media pembelajaran berbasis komik dapat menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk menerapkan pendekatan serupa. Langkah ini diharapkan dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan, khususnya dalam mata pelajaran yang sering dianggap sulit atau membosankan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline