Baru -- baru ini kita dihebohkan dengan berita kemenangan Lalu Muhammad Zohri sebagai pemenang lomba lari nomor sprint 100 meter pada Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia. Usai kabar kemenangannya viral berbagai fakta tentang kehidupan pribadinya-pun mulai terkuak. Latar belakang kehidupannya yang hidup di tengah keterbatasan dan sebagai anak yatim piatu-pun tengah ramai diperbincangkan. Kini, berbagai pihak telah turun langsung untuk memberikan bantuan kepada pemuda yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasioal ini.
Bahkan, rabu kemarin ia diundang oleh Bapak Presiden untuk berjalan -- jalan di Istana Negara sambil berbincang -- bincang dengan beliau. Satu hal yang menarik dari perbincangan mereka adalah seperti yang disampaikan oleh Pak Jokowi bahwa saat ini tengah dipersipkan pembentukan badan yang akan menangani atlet -- atlet agar mampu mengasah kemampuan yang dimiliki sejak dini.
Menjadi tugas yang cukup berat bagi pemerintah untuk mampu memberikan masa depan yang cukup layak bagi orang -- orang yang telah mengharumkan nama bangsa.
Sebut saja Suharto mantan atlet balap sepeda nasional asal Surabaya yang pernah merebut medali emas pada ajang SEA Games tahun 1979 kini justru berprofesi sebagai tukang becak demi menyambung hidup, juga Hasan Lobubun mantan petinju nasional yang hidup dengan mengais sampah di Jakarta. Dengan adanya kondisi seperti ini seharusnya menjadi perhatian khusus bagi pemerintah tentang masa depan mereka sebagai atlet berprestasi.
Apalagi saat ini Indonesia tengah mempersiapkan perhelatan akbar di bidang olahraga yaitu ASIAN GAMES 2018 yang akan dibuka pada 18 Agustus mendatang. Lalu Muhammad Zohri-pun ikut mengambil bagian sebagai peserta di cabang atletik. Semoga kerja keras dari para atlet Indonesia di semua bidang ini dapat memberikan hasil yang memuaskan pada ajang perlombaan se-Asia nanti.
