Lihat ke Halaman Asli

Semakin Canggih, Kini Pendaftaran Peserta Didik Dilakukan Secara Daring

Diperbarui: 11 Juli 2018   11:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Memasuki tahun ajaran baru, siswa yang sudah dinyatakan lulus kini tengah sibuk mempersiapkan diri untuk mendaftar di jenjang sekolah yang lebih lanjut. Entah dari SD ke SMP, SMP ke SMA bahkan calon mahasiswa yang baru -- baru ini mendapat pengumuman untuk jalur SBMPTN. 

Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan di bidang teknologi juga diterapkan pada pada proses penerimaan peserta didik. Biasanya calon peserta didik harus datang sendiri ke sekolah yang di tempati untuk mendaftar dengan mengambil sendiri formulir dan mengembalikannya setelah mengisi data diri serta mengikuti tes lalu menunggu pengumuman diterima atau tidaknya di sekolah tersebut. 

Kira -- kira singkatnya seperti itulah alur pendaftaran peserta didik yang selama ini kita ketahui. Namun, dalam dua tahun terakhir hal ini tidak lagi seperti itu. Sistem pendaftaran peserta didik telah dilakukan secara online yang di sebut Penerimaan Peserta Didik Baru yang disingkat PPDB. Terdapat banyak perbedaan yang terdapat antara kedua sistem ini, mulai dari cara pendaftarannya hingga jalur masuk yang disediakan. 

Pada sistem PPDB ini pendaftaran dilakukan secara online dengan berbagai jalur masuk yang tersedia mulai dari jalur akademik, prestasi, domisili, afirmasi, dan lain -- lain. Inovasi memang sangat diperlukan untuk menciptakan generasi yang lebih baik lagi kedepannya. Namun, sebaiknya pemerintah lebih meningkatkan sosialisasi mengenai PPDB ini agar orang tua dari calon peserta didik mampu memahami bagaimana alur pendaftaran yang anak mereka lalui karena masih banyak yang belum memahami dengan baik sistem ini. 

Penerapan sistem PPDB-pun masih dilakukan dalam 2 tahun terakhir sehingga kita sama -- sama berharap kedepannya sistem ini dapat lebih baik lagi sehingga kesenjangan akibat pendidikan yang masih minim dapat teratasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline