Saat aku mendatangi kamar putriku. Terlihat ia langsung melempar ponselnya dan mengambil posisi duduk.
"Itu, kenapa cemberut gitu," sapaku .
"Ma." Bukannya menjawab ia malah mengigit bibir bawah, seakan ingin mengucapkan sesuatu, tetapi mungkin ragu.
"Ada apa?" Keningku berkerut, tanganku memperbaiki poninya yang berantakan.
"Kan, ini liburan sudah tiga hari, masak kita nggak traveling, teman-temanku udah posting status."
Aku menghela napas, kemarin sudah kujelaskan halangan dan sebab tidak bisa bepergian. Selain kondisi keuangan yang sekarat dan neneknya sedang sakit.
"Jadi, kamu mau posting juga," seruku dan dengan cepat membuka lemari mencari celana panjang, baju kasual, tak lupa topi pantai. Aku pun mengintruksikannya untuk mengenakan apa yang telah kusediakan tersebut.
Anak gadisku yang duduk di bangku XI itu bingung,. Namun , tetap mengikuti arahanku, sementara ia berganti baju, aku keluar kamar dan mengambil sepatu boot miliknya.
"Pakai make-up, biar ntar di foto nggak kelihatan kucel," titahku, "setelah itu jangan lupa pakai kacamata hitamnya," sambungku lagi.
"Jadi, kita mau kemana?" Ia mengikuti langkahku yang sedang melipat alas meja segi empat dan memasukkan ke dalam tas. Tak lupa aku mengeluarkan buah-buahan dari dalam kulkas, dan meletakan ke wadah buah juga sebuah buku .