Lihat ke Halaman Asli

Jendol, oh jendol

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13921006911149269266

Si jendol nan setia :)

Satu kata yang membuat Saya memikirkan satu atau dua orang saja. S.A.H.A.B.A.T, sosok yang membuat Saya tidak malu berbicara lebar walau sepotong remah cabe ada di gigi depan Saya. Sosok yang ada disaat Saya rapuh, down, hancur, lebur, dan bau (abis bersihin WC). Sosok yang tetap setia datang menghampiri Saya walau dia sendiri sedang tidak enak badan. Sosok yang tetap mendengarkan segala celoteh Saya walau sudah jam 4 pagi dan matanya hanya tingga 2 watt saja. Begitu banyak perumpamaan yang dapat diberikan untuk mengungkapkan kata SAHABAT bukan?.

Nama aslinya adalah Pepen E.P. , entah dia tidak pede dengan nama Jawa kerennya itu ataukah karena ini mengganti nama agar tingkat keHOKIannya naik. Dia memberikan nama baru di udara dan dunia maya menjadi "Degga". Seorang lelaki dengan rambut yang nyaris hanya tinggal 2 helai saja (sudah berapa puluh merk penumbuh rambut Saya berikan padanya, namun semua percuma. Yang namanya rambut menjadi barang langka baginya), badan cukup ideal dengan tinggi badan gak lebih dari 175cm saja (soal yang satu ini dia cukup bangga dengan dirinya), memiliki senyum rupawan dengan gigi yang rapi dan terawat (kebiasaan makan timun memang berpengaruh positif rupanya), tone warna kulitnya cukup bening walau tidak dapat dikatakan bening layaknya porselen (ini hasil kebiasaan maskeran dia di kontrakan lama Saya saat Saya kuliah di Jogja, twice a week), dan yang unik darinya adalah ada sebuah bisul di dahinya yang entah kenapa selalu tumbuh kembali walau sudah dilaser berkali-kali (karena hal ini 'jendol' merupakan panggilan sayangku padanya).


Saya kenal Degga sejak tahun 2002, sejak kami sama-sama memulai karir di dunia broadcast, tepatnya dunia radio yang ada di Jogja. Entah karena visual kami yang sangat kontradiktif (rambutnya yang hanya sebuah ilusi dan Saya yang kebanyakan punya rambut sampai kalau smoothing di salon, kapsternya sampai bilang "pegel, rambutnya banyak banget", haha) ataukah karena rupa kami yang memang tidak mirip, kami cocok menjadi sahabat. Dari sekedar siaran duet, makan siang bareng, jalan-jalan gak jelas bareng, belanja bareng, sampai menjurus ke curhatan pribadi sudah jadi konsumsi kami sehari-hari. Layaknya kehidupan normal mahasiswa di Jogja dengan segala keiritannya, kamipun sering dilanda tongpes stadium tinggi, hingga beberapa kali hanya makan mie instan, haha. Kalau ingat ini selalu tersenyum sendiri. Ide mencari tambahan uang sakupun mulai kami pikirkan. Dan dengan sok pedenya, kita suka obral diri untuk jadi MC disana-sini. Entah dukun apa yang bekerja, kamipun mendapatkan job MC perdana, dan kesepakatannya adalah kami harus ngemsi berdua (sebetulnya karena gak pede tampil sendiri, haha). Event Organizer terjebak dengan perangkat kami, dan setuju untuk membayar kami ngemsi berdua. Deeply sorry pembaca yang manis disini, Saya lupa event MC apa yang pertama kali kami kerjakan.

13921008061824144002


Day by day, kamipun memiliki karir dan lingkungan kerja masing-masing. Saya yang pindah ke ibukota dan Degga yang tetap stay di Jogja dengan segala prestasi luar biasanya. Jangan heran jika melihat status Facebook atau Twitternya yang hanya penuh dengan "ngemsi di hotel xxxx, ngemsi acara xxx, wedding MC for xxxx, gathering acara xxxx, MC pemilihan xxxx", pokoknya hari-harinya dipenuhi dengan jadwal padat siaran radio dan TV plus seabreg jadwal MC yang full hampir setiap harinya. Jarak jelas memisahkan kita, haha. Eits, tapi itu bukan masalah, karena Mrs Bagus ini (suami Saya nama depannya adalah Bagus, emang sesuai kok dengan aslinya) selalu punya cara dengan jaring laba-labanya agar sahabatnya ini terjebak. Jika kami bertelpon ria dengan asiknya curhat atau sekedar guyonan dan caci maki, dia mulai terjebak dalam perangkap "JANJI JENDOL". Tanpa dia sadari, dia akan mengucapkan kalimat ini, "Iya, nanti aku kesana pokoknya". Dan kalimat ampuh itulah yang selalu menghantuinya setiap hari, entah dengan sms, fb message, bbm chat, line, atau telp yang hampir setiap hari sahabat tercantiknya ini (klaim sendiri) membuat dia merasa memiliki hutang besar untuk segera dibayar dengan kedatangannya ke Jakarta. HAHAHA.

13921016511006277220

Sudah berkali-kali dia terjebak dengan model perangkap tikus cantik yang Saya berikan, dan kamipun akan menghabiskan waktu, entah itu bertiga dengan suami Saya atau berdua saja jika suami memang sedang sibuk kerja. Biasanya kami akan hangout, ngafe, serta belanja kesana-sini (kalau soal belanja, Saya jelas kalah tanding dengannya. Entah itu kaki terbuat dari batu pa ya, gak pernah ngerasain pegel dia), dan tentunya wisata kuliner bersama. Gak ada kegiatan semenarik ini dan membuat Saya sebetah ini belanja dan haha hihi selain dengannya. (ni gw puji lo ya). Namun perangkap tikus cantik itu sudah sangat dihafal olehnya, sehingga kalimat yang dia berikan berganti menjadi "Gak janji ya Cik, tapi diusahakan kesana jika memungkinkan". HIKS! gagal maning deeeeeeeh. Oh ya Saya memang langganan dipanggil 'CIK' olehnya, selain karena menurut banyak orang Saya selalu dikira orang 'Chinese' dan selalu dipanggil 'CIK'  saat jalan kemana-mana. Sejak berhijab belum pernah ada seorangpun yang manggil Saya make kata 'CIK'  kalau di mall atau dijalan, hehe.

1392101032473058462


Banyak juga hal konyol yang kita alami bersama, satu cerita yang selalu Saya ingat pada saat kami siaran duet di acara sahur (jam 3-6 pagi), dimana kondisi kami berdua sudah super ngantuk. Selepas muterin 3 lagu dan seharusnya kami open mic, eh kami berdua tertidur di ruang siaran selama 20 menit. Yak pemirsa! 20 menit coba bayangkan! Dari backsound acara yang sudah habis, lagu yang harusnya diputer sesudah kami open mic, itu semua sudah terputar, hingga hanya tinggal keheningan di radio. Dan saat Anda mendengarkannya pasti Anda akan bingung dan menganggap listrik dirumah Anda tiba-tiba mati. Well, itu adalah ulah oknum tak bertanggung jawab bernama "Mega dan Degga", haha. Sampai sebuah telpon berdering yang membangunkan kami dan membuat kami kembali ke dunia nyata, haha. Besoknya kamipun dipanggil manajer kami, dan dengan kompak kami beralasan "kemarin itu Mas, komputernya hang, jadi lagunya gak mau muter", hahaha. BOKIS beneeeer. Thank God, kami terbebas dari surat "SP" yang harusnya kami terima. (Dear Mas Androw, our manager, maafkan sekarang baru berani ngaku yaaaaaa).

Baru 3 hari lalu telp Saya berdering dan Om Jendol menanyakan, "Cik, kado dariku dah sampai rumah belum?'". WOW! Sahabatku ini sering sekali mengirimkan kado2 untuk membuat sahabat cantiknya super happy ^^ Pokoke Love you dah Om :)

13921012251337502852

Degga, he is my best friend forever :)

Ket : Foto adalah koleksi pribadi penulis, metamorfosa penulis dengan sahabatnya dan juga sang suami dengan sahabatnya :)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline