Lihat ke Halaman Asli

Indonesia di Kancah Olahraga Dunia

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Prestasi atlet Indonesia di tingkat dunia yang (masih) membanggakan kita sampai saat ini adalah dari cabang olah raga tinju. Dua atlet tinju tersebut adalah Chris “The Dragon” John, sebagai pemegang sabuk juara dunia kelas bulu WBA dan Daud “Cino”Yordan, sebagai pemegang sabuk juara dunia kelas bulu IBO. Cabang olah raga yang lain, sementaraini masih sepi gelar, bahkan bulutangkis sebagai cabang olah raga yang (biasanya) seringkali mengharumkan nama bangsa Indonesia di berbagai turnamen internasional, tengah menurun prestasinya.

Minimnya jumlah atlet yang berprestasi secara internasional, membuat pemerintah hanya mengirimkan 21 atlet untuk berlaga di 7 cabang olahraga (dari 28 cabang olahraga yang dipertandingkan) pada Olimpiade London 2012 lalu. Alih-alih pemerintah ingin berkiprah di ajang olahraga paling akbar di jagad ini tetapi dengan bersikap realistis terhadap capaian medali dari cabang olah raga yang diikuti. Cabang olahraga yang pada akhirnya mendulang medali di Olimpiade London 2012 ini adalah dari cabang olahraga angkat besi, yaitu medali perak (Triyatno) dan perunggu (Eko Yuli).

Jumlah atlet professional di Indonesia ini belumlah banyak. Jumlah tersebut tidaklah lepas dari pandangan masyarakat terhadap masa depan sebagai seorang atlet. Para orang tua di negeri yang tercinta ini, masih lebih memilih memasukkan anaknya bersekolah di sekolah umum/ kejuruan daripada di sekolah olahraga. Tamat dari sekolah umum/ kejuruan dan bekerja sebagai pegawai dipandang lebih menjanjikan daripada tamat dari sekolah olahraga dan menjadi atlet. Kegemaran seorang anak akan olahraga seringkali dibatasi oleh orang tua, hanya boleh sebagai hobby saja. Keadaan ini tentu membuat sang anak kurang dapat mengembangkan potensi diri di cabang olahraga yang digemarinya secara optimal.

Atlet professional dapat bekerja di mancanegara dengan gaji yang menggiurkan, sama halnya dengan profesi-profesi yang lain. Seorang pemain sepakbola professional yang memiliki skill yang baik, tidak jarang mendapat tawaran untuk bermain di klub luar negeridengan nilai kontrak dan gaji yang tinggi, berikut segala fasilitasnya.Majalah Forbes di tahun 2012 ini menerbitkan daftar nama atlet terkaya di dunia. Mereka adalah atlet dari cabang olah raga tinju, golf, basket, tennis, sepakbola, dll. Atlet dari cabang olahraga apapun mempunyai peluang yang sama untuk mendapatkan penghasilan yang tinggi. Keadaan ini tidak hanya terjadi di luar negeri. Beberapa atlet di dalam negeri juga telah merasakan nikmatnya menjadi atlet professional, di antaranya dari cabang olahraga: sepakbola, tinju, bulutangkis, dan basket. Penghasilan yang didapat oleh seorang atlet professional tidak hanya dari uang kontrak, bonus-bonus pertandingan, melainkan juga dari menjadi bintang iklan suatu produk.

Usia produktif sebagai seorang atlet memang tidaklah panjang. Usia yang bertambah tentu berpengaruh terhadap kekuatan fisik, kecepatan, dan ketepatan seorang atlet.Atlet yang mempunyai prestasi gemilang saat masih aktif, akan dengan mudah mendapat tawaran sebagai pelatih di saat pension. Pengalaman menjadi atlet berprestasi juga bisa dibagikan sebagai matakuliah atau materi seminar dengan menjadi dosen atau pembicara di institusi pendidikan maupun institusi olahraga untuk pengembangan prestasi selanjutnya. Tabungan yang diperoleh selama atlet tersebut aktif dapat digunakan sebagai modal usaha: rumah kos, waralaba, jasa transportasi, dsb

Kegemaran anak akan olahraga harus didukung oleh orangtua, bahkan hingga ke jenjang professional. Para orangtua sangat diharapkan kearifannya dalam mengarahkan potensi anak di bidang olahraga agar semakin banyak terlahir atlet professional di Indonesia ini. Saat itupun akan tiba dimana Indonesia mampu berprestasi di kancah olahraga dunia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline