Halo kompasianer! Sudah masuk musim hujan nih. Menurut data dari BMKG, prakiraan puncak musim hujan Tahun 2020/2021 di sebagian besar pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara jatuh pada bulan Januari hingga Februari.
Sementara sebagian Pulau Sumatera dan Kalimantan pada oktober hingga November. Daerah lain puncak musim hujan berkisar antara November hingga Mei.
Sementara daerah zona non musim sebaran hujan sepanjang tahun merata sehingga tidak jelas perbedaan antara musim kemarau dan musim hujan. Gambar lebih jelas sebaran prakiraan puncak musim hujan dapat dilihat pada gambar.
Suasana musim hujan ditambah dengan pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Indonesia membuat interaksi keluar harus dibatasi. Jadikan rumah tempat yang nyaman ya. Hujan berdasarkan pengalaman saya, selalu menimbulkan rasa ingin mengunyah alias makan.
Begitu juga saat dulu masih aktif-aktifnya berkegiatan pecinta alam di gunung dengan suhu yang lebih dingin, setiap istirahat yang dicari ingin segera menyalakan kompor. Atau turun dari puncak mampir ke warung bakso. Bagaimana dengan Kompasianer? Apakah merasakan hal yang sama?
Pakar kesehatan Lisa Young, Ph.D. R.D, menyebutkan jika nafsu makan seseorang memang bisa berubah-ubah dan bahkan bisa disebabkan oleh hal-hal yang remeh, termasuk diantaranya jika kita tinggal di tempat yang suhu udaranya cenderung agak dingin layaknya di area pegunungan, atau di ruangan yang memakai pendingin ruangan dengan suhu yang rendah.
Young menyebutkan jika saat tinggal di udara yang dingin, kita akan cenderung sebisa mungkin mempertahankan suhu tubuh tetap hangat sehingga akan memilih untuk banyak mengkonsumsi makanan, khususnya yang hangat. Sumber
Nah ternyata memang ada hubungannya antara suhu yang dingin dan rasa lapar. Sebelum saya share mengenai resep - resep makanan anti repot, apa sih untungnya masak sendiri daripada pesan?
1. Kehigenisan terjaga, karena kita sendiri yang memasak, buat badan sendiri pasti jangan coba - coba yah.
2. Hemat pengeluaran, masa pandemi, ekonomi resisi, pastinya penghasilan terutama kompasianer yang bergelut di wirausaha ada penurunan. Yuk hemat dari hal - hal kecil.