Lihat ke Halaman Asli

Agustang

Fresh Graduate

Opini: Mengapa Game Adaptasi Anime Sulit Berkembang?

Diperbarui: 11 November 2024   08:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Games. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ketika mendengar kata “game dari anime,” banyak dari kita mungkin langsung membayangkan petualangan seru atau aksi memukau yang bisa diambil langsung dari dunia anime favorit. Namun, kenyataannya sering kali tak semenarik imajinasi. Game adaptasi anime cenderung gagal memberikan pengalaman yang memuaskan, bahkan sering kali berakhir dalam daftar "game terlupakan" atau "proyek gagal." Mengapa hal ini terjadi?

Batasan Kreativitas dalam Adaptasi

Salah satu masalah terbesar dalam game adaptasi anime adalah batasan kreativitas. Game dari anime seringkali harus mengikuti plot asli, karakter, dan dunia yang sudah dikenal, membuat pengembangnya terikat pada elemen yang tidak bisa diubah. Hal ini berbeda dengan game original yang memberi kebebasan penuh kepada pengembang untuk menciptakan cerita dan mekanik yang sesuai dengan visi mereka.

Misalnya, pengembang mungkin ingin menambahkan cerita untuk memperdalam pengalaman bermain, tetapi ini sering kali bertabrakan dengan cerita anime tersebut. Akibatnya, pengalaman yang diberikan sering kali terasa datar atau repetitif karena tidak ada kebebasan untuk mengeksplorasi lebih jauh. Hasilnya adalah game yang kurang inovatif dan sulit memberikan pengalaman baru, terutama bagi mereka yang sudah menonton anime. Begitu pula dengan karakternya, pengembang game kesulitan menambahkan karakter karena harus mengikuti animenya. Bayangkan saja kalau semua karakter anime telah ditambahkan dalam game, mentok-mentok mereka collab, atau karakter yang sama dibikin berbeda seperti versi demon, angel, atau versi swimsuit, dan lain-lain.

Ekspektasi Tinggi dari Fans

Para penggemar anime memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap game adaptasi anime. Mereka ingin merasakan pengalaman yang sama intens dan emosionalnya seperti di dalam anime, tetapi sayangnya, ini sulit dicapai di dalam game. Menghidupkan cerita dan karakter yang kompleks dalam dunia anime ke dalam mekanika game interaktif bukanlah tugas yang mudah. Pengembang sering kali kesulitan menciptakan narasi yang memiliki kedalaman emosional dan interaksi karakter yang kaya dalam bentuk permainan.

Misalnya beberapa anime action yang dimana dalam animenya mereka bertarung sengit namun dalam game justru dibuat turn-based. Mekanik turn-based di game ini sering terasa lambat dan repetitif, dengan animasi serangan yang cenderung standar dan tidak memberikan intensitas layaknya pertarungan di anime.

Persaingan Ketat di Pasar Game

Pasar game saat ini sangat kompetitif, dengan banyak game berkualitas tinggi dari berbagai genre yang menarik perhatian pemain. Di antara game RPG berkualitas tinggi, FPS (first-person shooter) dengan grafis realistis, dan open-world games yang luas, game adaptasi anime yang rata-rata hanya menyajikan gameplay sederhana dan grafis seadanya tentu saja sulit bersaing.

Sebagai contoh, game dari anime mungkin memiliki mekanik gameplay yang terbatas pada pertempuran atau cerita linier. Namun, pemain masa kini memiliki banyak pilihan game lain dengan gameplay yang jauh lebih interaktif, grafis lebih menarik, dan cerita yang orisinal. Jika game adaptasi anime tidak memberikan pengalaman baru yang bisa menyaingi game-game populer lainnya, ia dengan cepat tenggelam dalam persaingan yang ketat.

Penutup

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline