Lihat ke Halaman Asli

Mega Triani

Ke bang isakabeluma'ku

Human, Merusak dan Menjaga Bumi

Diperbarui: 7 November 2016   12:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Shutterstock

SAVE OUR EARTH, sebuah kalimat yang ramai menjadi hestag # setiap tahun dihari BUMI. Namun bukan berarti menulis mengenai inipun harus menunggu momentum dihari bumi. Unfortunetly, kita masih sering lupa menjaga bumi bukan sekedar sebuah rangkaian kata melainkan sebuah aksi nyata. bukan hanya ketika suatu moment hari tertentu melainkan setiap step dalam kehidupan. Okey, kita akui Secara Global hampir seluruh negara menyuarakan save our earth, memang sudah sewajarnya kalimat itu sebagai kalimat pengingat don't forget man, the earth only one. So, what kind of action did you do ?. pertanyaan untuk diri kita masing-masing sebagai mahluk hidup yang tinggal di bumi.

HUMAN, sebagai mahluk yang memiliki kendali lebih dari semua mahluk yang ada di bumi, kendali untuk mengelolah bumi yaitu sumber daya alam dan lingkungan. Kita umat manusia telah lama melakukan kegiatan yang tidak bijak terhadap alam, misalnya saja menebang hutan yang merupakan paru-paru dunia. Hal ini telah terjadi dipelbagai negara salah satunya adalah Indonesia, menurut salah satu organisasi lingkungan dunia, Greenpeace, pernah merilis dalam buku rekor dunia (Gueiness World Records, 2008 ) mengenai Hutan Indonesia yang hilang 1,8 juta hektar setiap tahunya dan disebut negara penghancur hutan tercepat didunia. lalu siapakah pelaku pengahncuran bumi itu sendiri, 

Human, seperti kata band dialog dini hari dalam liriknya yang berjudul Cinta Sembuhkan Dunia : "Dunia kita telah habis darahnya, diperkosa rakusnya manusia, oh sembuhkanlah dia". siapa yang akan terkena dampaknya secara masive it is Human, lalu siapa yang harus save our earth, ya Human also. itu adalah KITA. we are together.

NATURAL, merupakan hal yang tengah melekat langsung dalam kehidupan kita sehari-hari. Ia memegang peran penting past, present and future, maksundnya alam menjadi dasar pokok dari kehidupan masa lalu, saat ini dan kehidupan mendatang. Namun Alam tidak lagi menjadi hal mendasar untuk dijaga kelestarianya. melainkan hanya dipandang sebagai komoditas untuk memenuhi kebutuhan manusia. bahkan sering kali lupa menghancurkan habitat mahluk hidup yang lain. kita manusia memang memiliki wewenang dalam mengelolah bumi dan sumberdaya alam yang terkandung didalamnya, tapi bukan berarti mengelolah dengan semena-mena. seyogyanya konsep pengelolaan sumber daya alam harus berbasis, equity, balance, democracy and sustainable, serta melibatkan antar generasi (Inter generation).

Seruan menjaga Bumi, semoga menjadi alarm bagi kita semua, untuk mengambil peran masing-masing dalam suatu tindakan nyata. Saling bekolaborasi,antara akademisi, pemerintah, organisasi dan individu-individu dimasyarakat demi menciptakan suatu karya untuk perubahan alam kita yang lebih baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline