Aku pernah hidup dalam rumah yang tak ramah.
Pun korban dari sayat yang tak berdarah.
Rasanya, bernapas saja salah.
Padanya, kukatakan pulangku adalah rumah.
Nyatanya, itu hanya alibi dari rasa marah.
..
Pulangku mungkin berbeda dengan pulangmu.
Tatkala rumah dipelupuk mata,
Saat itu juga aku dipaksa mematikan kata
Pun rasa.