Latar Belakang
Bencana banjir bandang yang melanda Yaman disebabkan intensitas curah hujan tinggi yang dimulai pada akhir bulan juli. Banjir bandang yang terjadi menyebabkan beberapa kerusakan terhadap tempat tinggal warga, fasilitas umum seperti sekolah dan rumah sakit, hingga lahan pertanian. Tidak hanya berdampak terhadap tempat tinggal, banjir bandang di yaman juga memakan banyak korban. Terdapat beberapa kota yang terdampak seperti Hudaidah, Hajjah, Taiz, dan Mahrib (Asaf, 2024). Terdapat 12 ribu keluarga menjadi korban dan memilih untuk mengungsi dikarenakan tempat tinggal mereka terdampak banjir. Selain itu, menurut data PBB terdapat korban jiwa sebanyak kurang lebih 57 orang meninggal dunia (Antara, 2024)
Sebagai negara yang sudah menjalin hubungan sejak lama, Indonesia tentunya memiliki keinginan untuk mengurangi kesulitan yang sedang dihadapi oleh masyarakat Yaman. Oleh karena itu, Pemerintah Republik Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan untuk korban banjir bandang di Yaman. Bantuan kemanusiaan tersebut dikirim pada tanggal 10 Oktober 2024 yang dilepaskan secara resmi oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Fathurrohman, 2024). Bantuan tersebut berupa tenda pengungsian, pakaian, makanan siap saji, hingga peralatan medis yang sangat diperlukan. Bantuan ini berasal dari dana siap pakai Badan Nasional Penanggulangan Bencana(BNPB) dan himpunan donasi dari masyarakat yang dikumpulkan oleh Badan Zakat Nasional (BAZNAS).
Implementasi Teori Bantuan Luar Negeri dalam Bantuan Pemerintah Republik Indonesia untuk Yaman
Menurut Martinussen dan Pedersen (2003) menjelaskan bahwa bantuan luar negeri terdapat empat motif bantuan luar negeri yakni motif keamanan nasional dan politik, motif ekonomi, motif lingkungan, dan motif moral dan kemanusiaan.
Secara Motif keamanan nasional dan politik, Indonesia memiliki hubungan kerjasama yang telah dijalankan sejak lama dengan Yaman. Menurut Kepala BNPB bantuan ini tidak terkait politik dalam negeri di Yaman. Sehingga melalui bantuan yang diberikan ini diharapkan Indonesia dapat menjalin hubungan baik dengan Yaman dan negara lainnya di Timur Tengah.
Secara motif ekonomi, diberikannya bantuan ini dikarenakan memburuknya ekonomi di Yaman yang disebabkan oleh banjir sehingga masyarakat tidak dapat menjalankan mata pencaharian mereka yang mayoritas di bidang pertanian yang mengakibatkan berkurangnya penghasilan. Selain itu, konflik bersenjata yang terjadi di Yaman juga menjadi salah satu penyebab memburuknya ekonomi sehingga banyak masyarakat yang kesulitan bekerja karena terjadinya perang internal.
Secara motif lingkungan, banjir bandang yang terjadi dapat menjadi sarang penyakit menular yang dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat yaman yang mengungsi dan akan menjadi ancaman baru selain banjir. Sehingga pentingnya bantuan
Motif moral dan kemanusiaan merupakan tanggung jawab semua masyarakat di dunia, oleh karena itu sebagai sesama manusia berkewajiban untuk membantu satu sama lain. Pemerintah Indonesia memberikan bantuan ini untuk mengurangi beban penderitaan masyarakat Yaman yang sedang dilanda banjir dan juga sedang dalam konflik peperangan.
Kesimpulan
Bantuan luar negeri yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia merupakan bantuan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Yaman. Banjir bandang yang terjadi di Yaman telah menjadikan masyarakat sulit untuk melakukan aktivitas. Banyak masyarakat yang kehilangan mata pencaharian hingga mengalami penyakit karena banjir yang terjadi. Selain banjir, konflik dalam negeri juga menjadi penyebab kesulitannya masyarakat Yaman. Oleh karena itu Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan yang berguna untuk membantu masyarakat Yaman dan sebagai bukti kepedulian Pemerintah Indonesia terhadap Yaman.