Lihat ke Halaman Asli

Mega

Guru Kelas

Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dengan Metode Demonstrasi Tingkatkan Motivasi Belajar Siswa SD

Diperbarui: 28 November 2023   19:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. Pendahuluan

Motivasi belajar merupakan faktor utama dalam menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila peserta didik memiliki motivasi yang tinggi sehingga ada kemauan yang kuat untuk mengikuti dan menyelesaikan seluruh proses pembelajaran. Selama ini saya melihat motivasi belajar peserta didik di kelas saya masih rendah. Hal ini terlihat saat kegiatan pembelajaran berlangsung, keterlibatan peserta didik dalam kegiatan belajar di kelas masih kurang. Sebagian anak-anak hanya duduk diam di bangkunya tanpa ada keinginan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, misalnya tidak mau bertanya, tidak mau tampil ke depan kelas saat diminta guru, banyak yang tidak menyelesaikan tugas yang diberikan guru.

Dilatarbelakangi permasalahan tersebut tanggungjawab saya sebagai seorang guru adalah mencari solusi untuk menyelesaikannya. Saya menginginkan kegiatan pembelajaran yang lebih aktif dan berpusat pada peserta didik. Saya menginginkan semua peserta didik terlibat dalam proses pembelajaran. Berdasarkan kajian literatur yang saya lakukan dari beberapa jurnal penelitian yang ada, menyatakan bahwa model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dengan metode demonstrasi mempunyai pengaruh positif yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, membuat pelajaran lebih jelas dan konkret, serta dapat membuat perhatian peserta didik lebih terpusat.

B. Pembahasan

Setelah saya menerapkan pembelajaran inovatif dengan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dengan metode demonstrasi di kelas, terjadi peningkatan motivasi yang cukup baik pada peserta didik. Penerapan pembelajaran inovatif di laksanakan pada peserta didik kelas IV SD mata pelajaran IPAS materi bentuk-bentuk gaya di SDN 13 Nyayum Kecamatan Kuala Behe Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat pada 13 Oktober 2023. Berdasarkan data hasil pengamatan yang dilakukan anak-anak menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, baik saat melakukan diskusi bersama kelompok, maupun melakukan demonstrasi dan presentasi hasil diskusi di depan kelas. 

Keaktifan anak-anak dapat dilihat pada rekaman video praktik pembelajaran melalui link berikut https://youtu.be/qi-kt1GlQ5U. Anak-anak yang sebelumnya pasif menjadi sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran, misalkan saat diminta presentasi hampir semua mengangkat tangan untuk maju menampilkan hasil karyanya. Begitu juga dalam melakukan demonstrasi anak-anak sangat bersemangat.

Metode demonstrasi yang diterapkan juga membuat peserta didik lebih mudah dalam memahami materi karena lebih mudah diingat ketika langsung diperagakan. Anak-anak lebih cepat menangkap materi tentang bentuk-bentuk gaya dengan langsung memeragakan contoh-contohnya. Hal ini terlihat dari soal tes yang dikerjakan oleh anak-anak, untuk soal pemahaman (C2) nilai rata-ratanya sebesar 88,44. Meskipun untuk soal analisis (C4) rata-rata nilainya masih rendah yakni sebesar 22,68. Hal ini dikarenakan anak-anak belum terbiasa mengerjakan soal HOTS (Higher Order Thingking Skills).

C. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data praktik pembelajaran inovatif yang dilakukan pada peserta didik kelas IV SD mata pelajaran IPAS materi bentuk-bentuk gaya di  SDN 13 Nyayum Kecamatan Kuala Behe Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dengan metode demonstrasi dapat meningkat motivasi belajar peserta didik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline