Lihat ke Halaman Asli

Meejikuuu

Pelajar gabut

Dear Sahabatku, Fara (3)

Diperbarui: 9 Januari 2023   17:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Hai sobat!

Baca artikelku sebelum ini yahh karena ini kelanjutannya....

"Kenapa Kak Reza suka sama aku? Nggak Fara aja...." lirihku.

Kak Reza tersenyum tulus. "Karena perasaan nggak bisa dipaksa, Nan. Nggak usah dipikirin. Yang penting, sekarang aku adalah teman kamu selamanya. Aku nggak akan menggantikan posisi Fara. Tapi aku akan jaga kamu selamanya---jika Tuhan mengijinkan."

Lidahku mendadak kelu. Ya Tuhan, kenapa seolah Kak Reza tau bahwa umurku sudah tidak lama?

"Nggak papa kan Nanda, kalo aku suka sama kamu?" ledek Kak Reza. "Andaikan Tuhan emang ijinin kita bersama. Kamu tuh first love aku, Nan."

Aku hanya tersipu malu untuk pertama kalinya. Jujur saja, aku juga menyukai kak Reza. Tapi jika dipikir-pikir, mending balik lagi di kata 'andai'

Setelah waktu Ashar, aku baru pulang dari rumah sakit karena dokter yang memintaku agar istirahat di rumah saja. Dan Kak Reza pun masih setia mengantarkanku sampai ke rumah. Sedangkan Ayah dan Bunda telah menungguku di depan rumah. Sejak tadi siang mereka tidak menengokku ke rumah sakit, karena memang aku yang menyuruhnya. Aku tidak mau mereka khawatir dan malah mengganggu fokus pekerjaannya. 

Penyakit parahku ini saja, mereka tidak kuberitahu. Biarlah ini menjadi rahasia aku dan Tuhan.

Ayah dan bunda sangat berterima kasih kepada Kak Reza yang telah berbaik hati menolongku. Mereka terlihat sangat senang mendapati kehadiran Kak Reza. Aku turut tersenyum melihat orang di sekitarku merasa bahagia.

"Reza, terima kasih ya sudah mengantarkan Nanda," ujar ayah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline