Pemalas, tidak loyal, gemar membantah, dan lain sebagainya. Segala ungkapan ini kerap dilayangkan kepada Generasi Z ketika berada di dunia kerja profesional.
Lebih mirisnya lagi, stereotip ini dilakukan oleh dua generasi di atasnya, yakni para Generasi X dan Milenial (Generasi Y).
Padahal, setiap generasi memiliki masanya sendiri. Namun, stereotip yang dirasakan para Gen Z kali ini membuat mereka resah hingga akhirnya memengaruhi kinerja mereka di dunia profesional.
Lantas, bagaimana yang seharusnya dilakukan oleh para Generasi Z untuk merespons hal ini?
Bersama Mincot dari HRD Bacot, pertanyaan tadi akan dijawab melalui siniar (podcast) OBSESIF episode "Gen Z dan Stereotip Dunia Profesional".
Tidak hanya itu, Mincot akan memberikan tips-tips kepada para Generasi Z agar lebih siap menghadapi stereotip dunia kerja terhadap mereka.
Generasi Z
Generasi Z adalah salah satu bagian dari pengelompokkan generasi yang didasarkan pada tahun kelahirannya. Secara umum, Beresford Research mengelompokkan generasi-generasi umur manusia adalah sebagai berikut.
- Generasi Z: kelahiran 1997 hingga 2012 dan berusia antara 10--25 tahun pada 2022.
- Generasi Y atau Milenial: kelahiran 1981 hingga 1996 dan berusia antara 26--41 tahun pada 2022.
- Generasi X: kelahiran 1965 hingga 1980 dan berusia antara 42--57 pada 2022.
- Baby Boomers: kelahiran 1946 hingga 1964 dan berusia antara 58--76 pada 2022.
Menurut The Annie E. Casey Foundation, hidup di era awal majunya pendidikan dan teknologi membuat Generasi Z menjadi lebih melek dengan isu-isu sosial, bahkan melebihi generasi sebelumnya. Misalnya, isu perawatan kesehatan, kesehatan mental, pendidikan tinggi, dan lain sebagainya.
Bahkan, dilansir dari KOMPAS.com, para Generasi Z--bersama Generasi Y--dinilai dapat mendorong percepatan Indonesia masuk ke revolusi industri 4.0.