Lihat ke Halaman Asli

Medio Podcast Network

TERVERIFIKASI

Medio by KG Media

Apa itu Role Model? Ini Manfaat yang Didapat Ketika Memilikinya

Diperbarui: 11 Oktober 2022   12:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar dari freepik, diolah Medio Network 

Oleh: Fauzi Ramadhan

"I think a role model is a mentor---someone you see on a daily basis, and you learn from them"

Agar semangat menjalani hidup, kita seringkali mencari inspirasi. Inspirasi itu bisa datang dari mana saja, tak terkecuali dari manusia lain. Sosok yang dijadikan inspirasi tersebut dapat dikatakan sebagai role model.

Role model acap kali dianggap sebagai guru yang kita ikuti segala perkataan, perbuatan, dan perilakunya. Mereka pun dianggap memiliki nilai lebih dalam kehidupan sehingga tak heran terkadang suatu sosok role model dapat terus menginspirasi kita hingga bertahun-tahun lamanya.

Salah seorang yang sering dijadikan role model atas prestasi, karier, dan konsistensinya adalah Aiman Witjaksono, Jurnalis sekaligus Pembawa Berita di Kompas TV. Dalam berprofesi, Aiman dikenal berani untuk membuka fakta-fakta tersembunyi yang tak banyak orang berani kulik dan investigasi.

Namun, Aiman tetap layaknya manusia biasa seperti kita. Dalam proses meniti karier, ia tentu memiliki sosok role model yang menginspirasi dan menjadi suri tauladan dirinya. Dirinya pun lantas bercerita tentang sosok tersebut melalui siniar (podcast) miliknya bertajuk "Sosok Yang Menginspirasi Aiman Witjaksono".

Role Model, Siapakah Mereka?

Merangkum artikel oleh Morgenroth, Ryan, dan Peters, istilah role model yang ramai digunakan di media sosial saat ini nyatanya pertama kali diperkenalkan oleh Robert K. Merton, sosiolog asal Amerika Serikat, pada tahun 1950-an.

Istilah ini berasal dari hipotesis Merton mengenai fenomena kecenderungan suatu individu untuk membandingkan dirinya dengan suatu kelompok/individu lainnya. Sebab, individu tersebut menganggap bahwa kelompok/individu lainnya menempati peran sosial yang ia cita-citakan.

Misalnya, seorang siswa membandingkan dirinya dengan dokter. Usaha membandingkan itu dilakukan karena siswa memiliki cita-cita sebagai seorang dokter.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline