Lihat ke Halaman Asli

Medio Podcast Network

TERVERIFIKASI

Medio by KG Media

Mengenal Tradisi Sesajen di Indonesia

Diperbarui: 25 Mei 2022   18:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesajen memiliki makna yang berbeda di tiap daerah Indonesia (Kompas)

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

Indonesia adalah negara yang memiliki beragam kebudayaan. Kemunculannya dipengaruhi oleh berbagai unsur kehidupan yang berbeda, mulai dari agama hingga aktivitas manusia. 

Salah satu kebudayaan yang masih dipercaya dan dilakukan hingga saat ini adalah dipersembahkannya sesajen. Munculnya kebudayaan ini tidak terlepas dari unsur budaya Hindu, khususnya di wilayah Jawa dan Bali, yang kemudian diakulturasi ke berbagai agama. 

Sesajen juga sering kali dikaitkan dengan cerita-cerita keramat yang menyeramkan. Seperti dalam audio drama siniar Tinggal Nama bertajuk "Mitos Akibat Merusak Sesajen" yang mengisahkan Rachel ketika tak sadarkan diri pasca menginjak sesajen.

Kehadirannya Sudah Ada Sejak Lama 

Dosen Filsafat UGM yang menggeluti budaya kearifan lokal, Dr. Sartini, mengatakan bahwa tradisi sesajen sering diartikan sebagai bentuk persembahan, baik kepada Tuhan, dewa, roh leluhur, dan makhluk gaib. 

Menurutnya, tradisi ini sudah ada sejak sebelum Islam masuk, bahkan sebelum adanya agama Hindu dan Buddha. Selain itu, benda-benda yang dipersiapkan pun bisa berbeda tergantung dari makna dan filosofinya.

Di Jawa, sesaji sering disebut uborampe atau kelengkapan. Sementara di Lumajang, sesajen termasuk ke dalam tradisi masyarakat setempat untuk "menjinakkan" gunung Semeru agar tidak murka. Dalam arti, mencegahnya untuk erupsi. 

Hal ini sejalan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme yang sudah lebih dulu ada di Indonesia. Keduanya meyakini kehadiran roh yang hidup bersama manusia di alam semesta ini. Roh itu merupakan roh leluhur yang telah meninggal dunia. 

Bisa juga berisi bagian-bagian dari alam, benda, tumbuhan, atau hewan yang sering dianggap mempunyai roh dengan kekuatan besar. Misalnya, gunung atau laut yang dianggap harus dihormati keberadaannya karena bisa memberikan manfaat atau celaka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline