Lihat ke Halaman Asli

Medio Podcast Network

TERVERIFIKASI

Medio by KG Media

Body Shaming dalam Keluarga: Emotional Abuse yang Tak Disadari

Diperbarui: 20 Mei 2022   09:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Shaming (Medio by KG Media)

BODY shaming adalah tindakan yang kerap kali dirasakan oleh sebagian besar orang. Tanpa pandang bulu, pelakunya bisa berasal dari orang terdekat, misalnya keluarga. 

Banyak orang yang justru kerap menerima body shaming dari keluarga. Padahal, seharusnya orang-orang terdekat itu bisa menjadi support system untuk para korban. 

Bahkan, dari riset yang dilakukan oleh Parapuan tentang "Pengalaman Perempuan Menerima Ujaran Kebencian, Seksisme dan Misogini selama Pandemi Covid-19", didapatkan hasil bahwa sebanyak 32 persen dari total responden mengaku pelaku utama ujaran kebencian adalah dari keluarga. 

Perilaku ini kerap dilakukan saat bertemu dengan keluarga secara langsung. 

Biasanya, kalimat yang dilontarkan mencakup, "Eh, kamu gendutan, ya?", "Kok, kamu jerawatan, sih?" atau "Kurus banget kamu, gak makan, ya?". 

Kalimat-kalimat itu tak jarang melukai perasaan korban body shaming hingga mereka merasa trauma dan tak nyaman saat berkumpul dengan keluarga besar. 

Faktor-faktor yang melatarbelakanginya pun beragam, salah satunya adalah perbedaan pemahaman. 

Perbedaan ini bisa terjadi karena orang tua di dalam keluarga, merasa pertanyaan tersebut adalah hal lumrah untuk basa-basi. 

Mereka pun menganggap apa yang dilontarkan hanya candaan atau bahkan komentar terhadap penampilan fisik kita. 

Pada akhirnya, korban mau tak mau selalu menerima komentar negatif itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline