Oleh: Alifia Putri Yudanti & Fandhi Gautama
UMKM adalah salah satu sektor bisnis yang memberikan kontribusi terhadap pemulihan ekonomi Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) pada Maret 2021, jumlah UMKM di Indonesia telah mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 61,07 persen atau senilai Rp 8.573,89 triliun.
Salah satu UMKM yang kini sukses dan memiliki keuntungan besar saat pandemi adalah Sukma Jahe Sarabba asal Makassar.
Rita Suryaningsih, atau yang kerap disapa Rita, mendirikan bisnis kecil ini sejak 2012. Awalnya, Rita mengaku ingin mengangkat bahan baku yang ada di daerahnya, Makassar.
Dalam siniar Smart Inspiration edisi UMKM bertajuk "Rahasia Sukma Jahe Meningkatkan Profit Kala Pandemi", perempuan ini memiliki pengalaman yang unik dalam menentukan namanya.
Ia mengaku menciptakan nama Sukma Jahe dalam keadaan terdesak saat diminta merek dagang untuk izin edar.
"Agak dangdut sih, ya. Saya kepikirannya pas abis minum jahe kan kayak merasuk sukma. Seger. Akhirnya, dipilihlah nama itu secara mendadak," ujar Rita sambil tertawa.
Pandemi mengubah segalanya
Pada masa awal pandemi, banyak orang yang berbondong-bondong untuk membeli makanan atau minuman peningkat imun. Hal ini juga berdampak pada jahe yang harganya naik secara drastis.