Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Mengulang Semua Rindu

Diperbarui: 4 Maret 2020   15:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber Gambar: Pinterest)


Mengulang Semua Rindu

Aku masih di sini. Di halte persimpangan harapan dan kenangan. Bukan di tengah belukar-belukar mimpi dan ranting-ranting angan seperti yang ada di kepalamu. Yang sulurnya diam-diam membelit tangan dan kaki, hingga menembus hati. Sampai kamu tak kuat menggeliat untuk sekadar mengikuti seok langkahku.

Aku masih di sini. Duduk di kursi ujung kanan, menunggu bus nomor terakhir datang, membawa pulang. Setelah senang mengumpulkan sekeranjang bibit mimpi yang ingin kusemai bersama tanganmu. Dan tujuh ikat benang warna pelangi yang akan kupintal sambil bersantai di kursi kayu, selepas kamu mengetuk pintu, kembali dari memanen ladang renjana.

Aku masih di sini. Sedikit menggerutui angin nakal dari jendela bus tepat samping pintu. Mengurai jarak, membawa buah tangan, pulang untuk mengulang semua rindu. (*)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline