Lihat ke Halaman Asli

Medi Juniansyah

Menggores Makna, Merangkai Inspirasi

Memahami Fenomena Berburu Promo Ramadan dan Resiko Konsumerisme Berlebihan

Diperbarui: 21 Maret 2024   16:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi berburu promo ramadan - sumber gambar: thuongtravel.com

Ramadan, bulan suci yang dinanti umat Muslim setiap tahunnya, bukan hanya merupakan waktu untuk berpuasa dan meningkatkan ibadah, tetapi juga menjadi momen di mana tren konsumen mengalami lonjakan signifikan.

Seiring dengan semangat spiritualitas yang mendominasi bulan ini, tumbuh pula fenomena konsumtif yang semakin membesar, dikenal sebagai "berburu promo Ramadan".

Promosi besar-besaran yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan dan pengecer mungkin tampak sebagai kesempatan yang menggoda untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, namun, apakah kita telah kehilangan inti dari makna Ramadan dalam hantaman kegembiraan belanja ini?

Ramadan bukan sekadar tentang menahan lapar dan haus dari fajar hingga senja. Lebih dari itu, Ramadan adalah waktu untuk introspeksi, tolong-menolong, dan mempererat hubungan dengan Tuhan dan sesama manusia.

Tradisi berpuasa dalam Islam mengajarkan kesederhanaan, belas kasihan, dan pengorbanan. Namun, dalam kenyataannya, semangat Ramadan sering kali tertutupi oleh keriuhan belanja dan penawaran diskon yang melimpah.

Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat sering kali lebih terpaku pada persiapan makanan lezat dan perayaan besar-besaran daripada mendalami nilai-nilai spiritual yang seharusnya menjadi fokus utama bulan suci ini.

Sebelum kita terjebak dalam dinamika konsumtif yang tak terhindarkan selama bulan Ramadan, penting bagi kita untuk merenungkan kembali esensi dari ibadah ini.

Ramadan adalah bulan kesempatan yang unik, di mana kita diajak untuk meningkatkan kesadaran akan Tuhan, mengasah kemampuan pengendalian diri, dan menumbuhkan rasa empati terhadap sesama manusia, terutama yang kurang beruntung.

Oleh karena itu, melampaui kegembiraan belanja dan promo-promo yang menggiurkan, kita perlu mengembalikan fokus kita pada nilai-nilai yang sebenarnya penting selama bulan Ramadan: kesederhanaan, kepedulian sosial, dan spiritualitas yang mendalam.

Konteks Ramadan

Sebelum membahas fenomena berburu promo Ramadan lebih lanjut, penting untuk memahami makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam bulan suci ini dengan lebih mendalam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline