Suatu pagi yang cerah di pinggiran kota kecil, terdapat sebuah perumahan yang tak begitu mencolok namun penuh dengan kisah-kisah yang tak terduga. Di sini, terletak rumah kecil milik keluarga Surya, sebuah keluarga kelas menengah yang berjuang untuk bertahan di tengah tekanan ekonomi yang tak henti-hentinya.
Dalam keluarga ini, terdapat Ayah, seorang pekerja keras yang terus berjuang untuk menyediakan nafkah bagi keluarganya. Ibunya, seorang ibu rumah tangga yang setia mendampingi suaminya, dan kedua anak mereka, Rama dan Sita, yang masih belajar di sekolah menengah.
Rama adalah remaja laki-laki yang penuh dengan mimpi. Dia bercita-cita menjadi seorang musisi terkenal, tetapi kenyataannya adalah dia harus bekerja paruh waktu di sebuah toko musik setempat untuk membantu keluarganya. Setiap malam, dia duduk di sudut kamarnya, memetik senar gitar sambil merenungkan masa depannya yang penuh ketidakpastian.
Sementara itu, Sita adalah seorang siswi yang cerdas dan rajin belajar. Namun, dia juga menyadari bahwa impian untuk melanjutkan pendidikan tinggi adalah sesuatu yang sulit untuk diwujudkan oleh keluarganya. Meskipun demikian, dia tidak pernah menyerah dan terus berusaha mencapai cita-citanya.
Kisah keluarga Surya adalah cerminan dari banyak keluarga kelas menengah di kota kecil itu, yang terus berjuang untuk mengatasi tantangan ekonomi yang terus meningkat. Mereka harus menghadapi tekanan untuk bertahan hidup, sementara juga berjuang untuk memenuhi impian dan aspirasi mereka.
Namun, di tengah kegelapan waktu, ada cahaya harapan yang terus bersinar. Melalui kekuatan keluarga dan tekad yang tak tergoyahkan, keluarga Surya belajar untuk menghargai apa yang mereka miliki dan tidak pernah kehilangan keyakinan akan masa depan yang lebih baik.
Dengan setiap akord yang dipermainkan oleh Rama dan setiap kata yang ditulis oleh Sita, mereka mengukir melodi kehidupan mereka sendiri di tengah kilatan kelas menengah yang penuh tekanan. Meskipun nasib kadang-kadang tak adil, tetapi mereka belajar untuk tetap bersyukur dan memegang erat mimpi-mimpi mereka, karena pada akhirnya, itulah yang membuat mereka tetap hidup dan bersemangat.
Malam itu, hujan turun dengan derasnya, menambah kesan sepi di dalam rumah Surya. Dalam kegelapan yang menyelimuti kota kecil itu, keluarga itu berkumpul di ruang tamu kecil mereka. Ayah duduk di kursi goyangnya sambil mengamati kertas-kertas tagihan yang menumpuk di mejanya, ekspresinya dipenuhi dengan kekhawatiran yang mendalam. Ibunya sibuk memasak makan malam di dapur, sementara Rama dan Sita duduk di sofa, terdiam dalam pikiran mereka masing-masing.
Suasana tegang itu terasa semakin menyedihkan ketika lampu di dalam rumah tiba-tiba padam. Mereka berempat terdiam sejenak, seolah-olah diingatkan akan ketidakpastian hidup yang terus mengintai. Namun, dalam kegelapan itu, ada sinar kecil harapan yang mulai bersinar.
Rama meraih gitar kesayangannya, tanpa ragu ia mulai memetik senarnya dengan lembut. Awalnya hanya suara-suara pelan yang terdengar di dalam ruangan, namun seiring dengan waktu, musik yang ia mainkan mulai mengisi setiap sudut rumah mereka. Dari kegelapan itu, lahirlah sebuah melodi yang indah, sebuah lagu yang mampu mengusir kegelapan di hati mereka masing-masing.