Lihat ke Halaman Asli

Medi Juniansyah

TERVERIFIKASI

Menggores Makna, Merangkai Inspirasi

Kehangatan Cinta pada Semangkuk Bakso Pak Belalang

Diperbarui: 4 Maret 2024   12:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Dokumen pribadi (Bakso Pak Belalang)

Pada suatu siang yang mendung dan gerimis, Angga dan Rani, sepasang kekasih yang amat mencintai petualangan, memutuskan untuk pergi menikmati semangkuk bakso legendaris Pak Belalang di pinggiran Kota tetangga yang sebelumnya mereka telah rencanakan. Mereka memilih untuk menggunakan Vespa warna putih kesayangan Rani, meskipun cuaca tidak begitu mendukung.

Angga, Seorang pemuda bersemangat dengan rambut hitam dan senyum lebar, mengenakan jaket biru dongker yang sudah agak lusuh. Sedang Rani, seorang gadis yang ceria dan senyum manis memancarkan semangat petualangannya, memakai jaket agak kekuning-kuningan. Mereka berdua saling berpegangan erat, siap menghadapi hujan dan angin.

Perjalanan mereka dimulai dari tengah Kota yang kebanyakan orang menyebutnya Kota Sejuk, dengan jalanan yang dipenuhi oleh mobil dan motor lainnya. Gerimis mulai mengguyur saat mereka meninggalkan hiruk-pikuk Kota kecil itu menuju pinggiran Kota tetangga yang jarak tempuhnya sekitar 45 menit. Namun, semakin jauh perjalanan, gerimis itu semakin menjadi hujan lebat yang membuat pandangan mereka terbatas.

Meskipun demikian, Angga dan Rani tetap melaju dengan penuh semangat. Mereka tertawa dan berbicara di antara tetes-tetes air yang jatuh dari langit-langit, menciptakan kenangan yang tak terlupakan di bawah cuaca yang kurang bersahabat.

Namun, takdir sepertinya tidak berpihak pada mereka hari itu. Ketika mereka sudah setengah perjalanan menuju Bakso Pak Belalang, hujan turun dengan derasnya. Rani dan Angga terpaksa berhenti di tepi jalan untuk berteduh mengenakan mantel yang sebelumnya sudah mereka siapkan.

"Maafkan aku, Rani. Aku tidak menyangka hujan akan turun secepat ini," kata Angga sambil berdo'a dalam hati agar hujan segera reda.

Rani tersenyum dan menjawab, "Tidak apa-apa, Angga. Kita bisa menunggu hujan reda atau kembali pulang jika memang tidak memungkinkan."

Namun, Angga tiba-tiba mendapat ide.

"Bagaimana kalau kita tetap melanjutkan perjalanan? Aku yakin Bakso Pak Belalang akan terasa lebih lezat saat dimakan dalam cuaca hujan seperti ini."

Rani terkekeh mendengarnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline