Karubaga, Toli-Dinas Pendidikan kabupaten Tolikara baru baru ini mengadakan kunjungan langsung ke setiap sekolah yang ada di kampung- kampung.
Rabu 12 september 2018 lalu. Perjalanan ke setiap sekolah ini merupakan agenda yang perlu dilakukan mengingat terkadang di lapangan ada sekolah dalam bentuk fisik atau gedung ada sisiwa namun guru sering meninggalkan tempat tugas pergi ke ibu kota kabupaten dengan berbagai alasan mengurus gaji dan lainnya membuat proses belajar mengajar menjadi terganggu dan tidak berjalan sesuai harapan.
Melihat situasi ini Kepala Dinas Pendidikan Saulus Narek S.IP, tidak main main lagi dengan komitmen untuk menjadikan anak anak Tolikara pintar dan berkualitas secara intelektual agar kemudian bisa membangun kampung dan distrik serta Kabupaten Tolikara.
Melalui komitmen yang kuat, bukan hanya karena jabatan sebagai kepala Dinas tetapi lebih kepada tanggungjawab dari hati sebagai anak asli Tolikara yang ingin memajukan daerahnya sendiri dengan meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak anak Tolikara, bertolak dari rasa hati untuk melayani dengan kasih Kepala Dinas (KADIS) Pendidikan Saulus Narek S.IP beserta staf meninjau langsung sekolah SD, SMP,SMA yang berada di kampung kampung, salah satunya yang terletak di distrik Bogonuk dan distrik Tolineri.
Perjalanan dari kota Karubaga sebagai pusat kota kabupaten Tolikara dengan menggunakan kendaraan roda empat dengan waktu perjalanan 3 jam, itupun ketika jalan dalam kondisi baik tidak berlumpur dan macet karena antri, namun ketika jalan berlumpur dan antri karena kendaraan lain tertanam di lumpur maka waktu perjalanan akan bertambah, seperti yang di alamai perjalanan tim dari dinas Pendidikan kemarin mendapat sedikit ganguan karena cuaca yang hujan dan jalan yang berlumpur sehingga perjalanan sedikit terganggu namun tidak mengurangi niat Saulus Narek untuk mengunjungi anak anak di desa Bogonuk dan desa Tolineri.
Kedua desa tersebut berada di kaki gunung yang cukup jauh , untuk mencapai kedua desa tersebut tim dari Dinas Pendidikan yang di pimpin langsung KADIS Pendidikan Saulus Narek S.IP ini harus melewati beberapa distrik salah satunya distrik Kanggime, juga harus melewati kali kali besar yang cukup deras arusnya, dan melewati kali Toli.
Dilihat dari kondisi perjalanan sangat miris dan beresiko karena dari pengakuan warga setempat bahwa beberapa kali terjadi hal yang tidak di inginkan di kali tersebut mengingat seharusnya ada jembatan yang bisa di gunakan untuk menyebrang kali yang cukup deras, namun sekali lagi niat untuk mengunjungi anak anak semakin kuat dan kerinduan itu menjadi penyemangat dalam perjalanan dan sepanjang perjalanan.
Perjalanan yang berliku melewati gunung dan bukit dengan jurang yang terjall membutuhkan kesabaran dalam mengendarai dan kesabaran untuk tiba dengan selamat di kedua desa tujuan, kurang lebih 4 jam perjalanan tim yang di pimpin langsung oleh KADIS Pendidikan Tolikara ini tiba di desa Bogonuk dan Tolineri.
Sesampainya di Bogounuk Saulus Narek langsung mengunjungi sekolah Dasar (SD) Bogonuk dengan melihat secara langsung bangunan fisik dan tenaga pengajar yang ada di tempat tugas tetapi juga bertemu tatap muka langsung degan masyarakat yang adalah orang tua murid dari anak anak yang ada di desa tersebut .
Perjalanan kembali pulang di lakukan oleh tim dengan menggunakan dua kendaraan roda empat dengan waktu tempuh sampai di kota Karubaga 5 jam, hal ini karena jalan yang semakin lumpur dan macet total di jalan poros trans Tolikara Puncak Papua dengan cuaca yang cukup ekstirm hujan dan dingin. Sekitar pukul 21:37 wit tim kami tiba kota karubaga dengan selamat tidak kurang apapun Puji Tuhan.
Melihat langsung dan merasakan langsung merupakan kerja nyata yang benar benar dilandasi dengan pelayanan hati dan di sertai kasih, dan ini membuat suatu tekad yang kuat niat yang sungung sungguh untuk harus ada jawaban dari mayarakat kedua kapung ini mengingat mereka berada di bawah kaki gunung yang cukup jau dari distrik dan kota Karubaga. Hal ini menimbulkan rasa yang kuat bahwa anak anak Tolikara bukan hanya yang berada di kota Karubaga atau di pinggir kota yang bisa menikmati pendidikan namun juga hak memiliki dan mendapat pendidikan dimiliki oleh meraka yang berada di bawah kaki gunung yang jauh dari jangkauan kota, karena setiap warga Negara Indonesia berhak mendapatankan pendidikan yang layak tanpa terkecuali dan ini di atur dalam UU RI. (*)