Lihat ke Halaman Asli

Penandatanganan MoU Pemkab Fakfak dengan UGM

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1362030798341037834

[caption id="attachment_246201" align="aligncenter" width="614" caption="Bertempat di Ruang Multimedia, Gedung Rektorat UGM, Bupati Kabupaten Fakfak, Drs. Mohammad Uswanas, M.S.i. bersama Rektorat UGM, Prof. Dr. Patikno, M.Soc.Sc. menandatangani nota kesepahaman."][/caption] YOGYAKARTA - Rabu (27/2) pukul 09.00 WIB, Drs. Mohammad Uswanas, M.S.i., Bupati Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat datang berkunjun ke Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan, Universitas Gadjah Mada. Bupati datang bersama Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Fakfak, Drs. Abdullatief Suaeri, M.Si., M.Sc., dan Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Statisik Bappeda Kabupaten Fakfak, Eksan Musaad, S.E, M.Si.

Uswanas datang dalam rangka membahas program lanjutan kemitraan yang sudah terjalin dengan PSKK UGM. Pada program sebelumnya, PSKK UGM melakukan kajian berupa evaluasi kinerja pembangunan daerah di Kabupaten Fakfak. Kajian ini untuk melihat apakah program-program pembangunan di Kabupaten Fakfak sudah dapat diakses dan dinikmati oleh masyarakat setempat. Kajian penelitian berlangsung selama empat bulan yakni, dari November 2012 hingga Februari 2013 ini.

Selain membahas program kemitraan lanjutan, Uswanas datang dalam rangka penandatanganan nota kesepahaman atau MoU (memorandum of understanding) dengan pihak rektorat UGM. Nota kesepahaman tersebut merupakan langkah awal bentuk kerja sama dengan UGM secara lebih luas.

“Saya rasa ini suatu permulaan yang baik sekali. Tanpa adanya database tentu kita akan mengalami kesulitan dalam mendesain berbagai kebutuhan yang tepat. Tanpa itu, seringnya pemerintah berjalan sendiri, harapan rakyat juga sendiri. Tapi dengan adanya akademisi yang terkait di situ, saya optimis ini akan menjadi sesuatu yang baik ke depan,” ujar Uswanas dalam sambutannya saat bertemu dengan Rektorat UGM, Prof. Dr. Patikno, M.Soc.Sc.

Dalam waktu dekat, Kabupaten Fakfak hendak membangun sebuah institut teknologi negeri atau politeknik. Harapannya, keberadaan institut tersebut mampu menghasilkan lulusan serta ilmu pengetahuan yang mendukung percepatan pembangunan di kawasan Papua Barat. Uswatun menambahkan, ke depan agar Pemerintah Kabupaten Fakfak bersama UGM bisa saling bekerja sama, melihat berbagai kebutuhan serta pendekatan terhadap sektor-sektor pembangunan yang menjadi prioritas daerah.

Sementara itu, UGM menyambut baik awal kemitraan tersebut. Pratikno, dalam sambutannya mengatakan, ide pembangunan politeknik adalah baik. Saat ini lulusan dari SMA sangat banyak namun keberadaan politeknik masih sangat sedikit. Kalimantan Timur saat ini pun sedang membangun sebuah institut teknologi yang cukup besar. Menempati lahan seluas 300 hektar, Institut Teknologi Kalimantan (ITK) disebut akan menjadi perguruan tinggi terbesar di kawasan Asia.

“Kabupaten Fakfak pun bisa demikian. Saya kira jika teman-teman UGM sanggup, kita bisa melakukan back up atau dukungan penuh terhadap rencana pembangunan politeknik tersebut. UGM sendiri juga memiliki sekolah vokasi atau pendidikan profesi yang program-program studinya berbasis okupasi, lebih spesifik. Jadi terima kasih atas kepercayaan bapak bupati terhadap kami. Semoga apa yang kita sepakati hari ini bisa ditindaklanjuti secepatnya,” ujar Pratikno. [] Media Center PSKK UGM

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline