Di era kekinian, kita menikmati begitu banyak pilihan konten, yang bisa dipersonalisasi menurut selera masing-masing. Dari hiburan ringan sampai topik serius, semua ada, tinggal dipilih.
Satu hal yang membuatnya semakin menarik adalah, batasan peran yang ada kini lebih dinamis. Penikmat konten bisa menjadi kreator konten, berkat akses yang semakin luas.
Banyaknya platform media sosial menjadikan semua orang bisa menjadi kreator konten. Makanya, banyak anak dari generasi kekinian yang menjadikan Youtuber atau kreator konten sebagai cita-cita.
Dengan kecenderungan sebagian audiens, khususnya di Indonesia, yang lebih menyukai konten audiovisual, menjadi kreator konten video memang jadi ceruk pasar menarik.
Tinggal sesuaikan dengan minat dan keahlian masing-masing, ditambah sedikit bumbu kreativitas, konten bagus siap disajikan. Semakin unik dan viral, semakin besar potensi cuan yang bisa didapat.
Di luar persaingan yang ada, menjadi kreator konten memang satu profesi menarik, khususnya kalau sukses besar. Bisa berkarya kapan saja, dimana saja, topik sesukanya, dengan nominal pemasukan lancar jaya.
Nikmat Tuhan lagi yang akan kau dustakan?
Tapi, untuk mewujudkan itu, ada ketekunan dan keinginan untuk maju yang harus rutin dirawat. Kalau tidak, siap-siap hilang dan terlindas kreator konten lain yang terus bermunculan.
Inilah tantangan terbesar di balik sisi dinamis dan potensi besar profesi kreator konten. Ada tuntutan untuk bisa terus mengikuti dinamika yang bergerak cepat.
Di luar faktor internal dari si kreator, faktor eksternal juga ikut menentukan. Salah satunya, kualitas koneksi dari Internet Provider.