Lihat ke Halaman Asli

UKT Mahal: Pinjol, Bekerja, atau Solusi Lain?

Diperbarui: 4 Februari 2024   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Biaya pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), masih menjadi momok bagi sebagian besar masyarakat. Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang diberlakukan seringkali terasa mahal dan memberatkan bagi mahasiswa dan keluarga mereka.

Munculnya solusi alternatif seperti pinjaman online (pinjol) dan bekerja sambil kuliah untuk meringankan beban UKT memicu perdebatan dan pertanyaan: Mana yang lebih tepat?

Pinjol: Solusi Jangka Pendek yang Berisiko

Pinjol menawarkan kemudahan dan kecepatan dalam mendapatkan dana. Namun, bunga tinggi dan risiko penipuan yang mengintai menjadikannya solusi yang patut dipertimbangkan dengan matang. Beban cicilan pinjol di masa depan dapat menambah stress dan menghambat fokus belajar mahasiswa.

Bekerja Sambil Kuliah: Menuntut Keseimbangan dan Pengorbanan

Bekerja sambil kuliah dapat membantu meringankan beban UKT, namun menuntut keseimbangan antara waktu belajar dan bekerja. Hal ini dapat berakibat pada kelelahan fisik dan mental, serta berpotensi menurunkan prestasi akademik.

Solusi Alternatif: Perluasan Beasiswa dan Reformasi UKT

Pemerintah dan PTN perlu mengupayakan solusi yang lebih komprehensif dan berkelanjutan, seperti:

Memperluas jangkauan dan nominal beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan kurang mampu.

Menerapkan reformasi UKT dengan mempertimbangkan kemampuan ekonomi mahasiswa secara lebih adil dan transparan.

Mengembangkan program magang dan kerja-praktek yang terintegrasi dengan kurikulum, sehingga mahasiswa dapat memperoleh penghasilan dan pengalaman kerja tanpa mengganggu studi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline