Lihat ke Halaman Asli

Sajak Senja dan Secangkir Kopi Pahit

Diperbarui: 3 Februari 2024   09:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit memerah, jingga mewarnai awan,

Senja menyapa, membawa kedamaian.

Di sudut kedai, aku termenung sendiri,

Menemani secangkir kopi pahit nan sunyi.

Aromanya menusuk hidung,

Pahitnya meresap di lidah,

Seperti rasa pilu yang tertahan,

Menemani lara yang tak terkatakan.

Senja kian meredup,

Langit berubah menjadi kelam,

Seperti hati yang terluka,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline