Lihat ke Halaman Asli

Barang Tertinggal dan Budaya Lost-and-Found

Diperbarui: 29 Mei 2017   13:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apa yang terjadi dengan barang yang tertinggal di kereta atau di tempat umum di Jepang? 

Barang tertinggal atau hilang biasanya diserahkan oleh si penemu ke kantor polisi dan masuk ke bagian 'lost and found'. Si penemu akan mengisi formulir yang berisi keterangan barang, lokasi penemuan, waktu, kereta yang beroperasi (jika ditemukan di kereta) juga identitas penemu.

Ah mau banget sih repot, mending langsung masuk kantong...nah ini nih bedanya 'budaya lost-and-forever-lost' dan  'budaya lost-and-found'. ;)

Sebuah artikel di Japan Times yang ditulis tanggal 27 Mei mengulas tentang barang hilang di kantor lost and found di Tokyo. Berikut ini saya ceritakan kembali dalam Bahasa Indonesia.

Jadi, apa saja barang ketinggalan yang diserahkan orang di lost and found Tokyo? Banyak, dari binatang, vas utk abu kremasi, uang, perhiasan, jam tangan, kaca mata, syal sampai karet rambut. Pernah juga ada double bass 😳(Itu ktinggalan atau dibuang?).

Kalau binatang, petugas juga harus merawat, membelikan makanannya dan untuk anjing juga diajak jalan-jalan sore. Wah biayanya banyak dong? Dari mana uang untuk perawatannya? Kita akan menemukan jawabannya nanti. Tapi yang jelas ini memang pekerjaan yang tidak mudah untuk pegawai di bagian lost and found.

Berapa banyak barang yang ketinggalan di Tokyo? Tahun 2016 3.83 JUTA items! Tahun 1997, 1.37 juta items. Jadi selama periode 20 tahun ada peningkatan 2 juta jumlah barang yang tertinggal dan diserahkan.

Sementara itu, jumlah uang yang diserahkan ke bag. Lost and found pernah tembus angka 3.67 milyar yen! Sekitar berapa rupiah itu ya...silakan hitung sendiri, kalau 1 yen equals 120 rupiah.

Khusus payung sampai memenuhi ruangan 660m2 terutama waktu musim hujan. 66y0m2? Memang total luas storage lost and found nya seberapa ya? Di tulisan cuma dijelaskan gedung dan kantor lost and found ada 6 lantai.

Kenapa kok banyak orang mau menyerahkan barang ketinggalan ke polisi? Karena ada Lost Property Law dan dari kecil anak sudah ditanamkan utk menyerahkan apa yang bukan punya-nya. Bahkan anak2 suka datang ke polisi meskipun dia menemukan uang satu yen (setara 100 rupiah) atau karet rambut (mungkinkah juga karet gelang? 🤡).

Selain itu karena polisi juga bisa dipercaya kali ya, bakal hold itu barang dan ga malah 'diamankan' sendiri. Tapi mungkin juga karena ada motivasi lain (baca sampai habis).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline