Lihat ke Halaman Asli

Trend "ALAY", Pantaskah Dihina?

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya ingat sekali dulu waktu era 90-an ada trend yang merebak dimana-mana dikalangan remaja. Trend-trend lucu, aneh, norak kalau dipandang sekarang tapi karena memang lagi In diwaktu itu ya banyak pengikutnya (walau juga banyak yang tidak menyukainya). Mari saya akan sebutkan beberapa trend yang pernah melanda dalam pergaulan remaja di era tahun 90-an dahulu

  1. make wardrobe Alien workshop, fido dido, tas alpina atau sepatu reebok pump kemana-mana. Bahkan pernah trend juga pake tas pinggang (sekarang mah kayak tukang kredit ya?hehe)

  2. Motong rambut ala SKIN dalem, atau stock on you, atau trend belah tengah, atau yang cewek pengen rambut gaya demi moore.

  3. Trend menggunakan kata-kata dan akronim iklan (saya mau yang paling enak ala iklan sasa, atau “Di..Di yuk main bola lagi” dalam iklan epilepsi atau “ah teoriiii” ala clear). Selain itu inget jokes monyet uang gopek hijau??hehe..

  4. sering sekali menggunakan kata-kata semacam E-GE-PE (emang gue pikirin), tau ah gelap, atau yang paling segar eeeee..ko loyo!

  5. dan masih banyak yang lainnya (bisa berlembar-lembar kalau saya tulis semua).

Kalau dipikir-pikir sekarang saya geli sendiri sebenarnya akan trend-trend itu. Walau saya diwaktu itu tergolong remaja yang juga ikut-ikutan trend seperti itu (jadi malu) tapi sekarang saya merasa geli dan lucu juga. Ah tiap orang memiliki fase “trend”-nya bukan? Tahun saya ya seperti itu, untuk tahun 80-an mungkin ada kompasianer yang bisa menyebutkannya untuk menambah khasanah wawasan nostalgila (hehe..)

Kenapa saya mengangkat hal seperti ini sebagai tema tulisan saya kali ini? Karena saya sedang tertarik dengan fenomena trend ALAY! Saya tak tahu sebenarnya apa definisi absolut dari ALAY ini, dulu sekali ada yang menyebutnya Anak layangan. Untuk mendefinisikan anak yang senang main layangan dan menyebabkan rambutnya berwarna kemerah-merahan. Bergesernya zaman memunculkan beragam arti baru tentang alay, ada yang menyebut alay adalah orang-orang yang tidak bisa bertindak sopan terhadap lainnya (misal ada anak laki-laki yang mensiuli wanita yang lewat didepannya) dan definisi lainnya.

Tapi sekarang ada semacam penggeneralisiran deskripsi bahwa alay adalah orang-orang yang menggunakan tulisan campur aduk angka dan simbol untuk berinteraksi dengan lainnya (Bi4r 94ul 9tu lhoOoO-mumet memang mbacanya-) atau orang-orang yang gayanya suka maksa biar keren. Make kacamata segede gaban, rambut dibikin panjang didepan poni lempar, yah tipikal kayak para personil kangen band (mohon maaf saya tidak bermaksud mendiskreditkan, saya hanya menangkap fenomena yang ada dan sering diceritakan)

[caption id="attachment_277275" align="aligncenter" width="200" caption="katanya sih begini ini potongan anak alay (unduh dari zainotata.blogspot.com)"][/caption]

Yang saya bingungkan ialah bagaimana ALAY ini berkembang menjadi suatu istilah yang melambangkan kenegatifan, tidak fashionable, gk sopan, tidak cool, maksa dan beragam hal lainnya. Apalagi saat saya melihat banyaknya postingan yang menghina orang-orang yang memilih trend seperti ini (tak percaya? Monggo cek forum kaskus. Ada buanyak sekali postingannya).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline