Lihat ke Halaman Asli

ARIE YANNUR KETUA UMUM GRAPESDA KALIMANTAN MENOLAK KERAS PROGRAM TRANSMIGRASI JOKOWI

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalimantan ,Suara keadilan. Program Pemerintahan Jokowi untuk melakukan Program transmigrasi Ke Kalimantan Barat dan  Kalimantan Utara , ternyata mendapat kecaman keras dari aktivis lingkungan Arie Yannur, Ketua umum GRAPESDA KALIMANTAN itu bersuara lantang  " Ini Kalimantan ada penghuninya, STOP RENCANA PENGIRIMAN 4 JUTA TRANSMIGRASI KE KALTARA & KALBAR, STOP PENYIAPAN LAHAN 9 JUTA HEKTAR " begitu bunyi Pamplet yang tertulis di media jejaring sosial seperti facebook dan twitter.

Menurut Arie Yannur untuk membangun kalimantan bukan harus membawa banyak orang ke kalimantan " beri kewenangan Penuh untuk mengelola SDA kami " ujarnya.  Arie Yannur berpendapat program tersebut adalah bentuk perampasan Hak-hak masyarakat Adat Kalimantan.

Di Konfirmasi melalui Telepon pihaknya mengatakan akan segera mengirimkan Surat ke Presiden Joko Widodo dan Gunernur Kaltara Irianto Lambrie serta Gubernur Kalbar Cornelis, pihaknya menyerukan kepada masyarakat Kalimantan Untuk menolak program tersebut, "Alam kami sudah hancur untuk perkebunan kelapa sawit dan Batu Bara jangan di tambah lagi " ujarnya dengan nada keras.

Pihaknya juga mengancam akan mengerahkan massa dan Masyarakat untuk turun ke jalan untuk menolak program tersebut " menurutnya masyarakat lokal masih banyak yang tidak memilik lahan bahkan masih miskin,pihaknya justru setuju bila program Transmigrasi tersebut untuk Transmigrasi Lokal agar masyarakat pribumi memiliki hak yang sama, menurutnya program tersebut secara tidak langsung menginjak-injak amanat UUD 1945 pasal 33 ayat tiga, Karena menurutnya masyarakat lokal Kalimantan juga bagian dari rakyat Indonesia, lalu kenapa tanah Kalimantan bukan diperuntukan kepada masyarakat Kalimantan sendiri.

Arie Yannur juga mengatakan bahwa bukan rahasia umum lagi para warga Transmigrasi sering menjual lahan yang di berikan pemerintah , dengan alasan tanahnya tidak subur, padahal mereka memang hanya ingin mencari modal setelah itu justru jadi pedagang dan banyak setelah menjual lahan balik ke kampung asal mereka.

Ketika Media Keadilan dasar terkuat penolakan tersebut pihaknya menjelaskan bahwa " Kalimantan sudah terlalu banyak memberikan Lahan kepada masyarakat Pulau Jawa, tapi manfaatnya tidak ada bagi masyarakat Pribumi " ujur Arie Yannur.

Hingga berita ini di turunkan , anehnya dari banyaknya tokoh-tokoh terkenal dari pulau Kalimantan baik yang di daerah maupun yang berada di Senayan tidak ada suara yang terdengar, satu-satunya hanyalah dari tokoh muda ini, menurut sumber terpercaya Arie Yannur yang selam ini sebagai Aktivis lingkungan justru pernah di Tahan Polres Kutai Barat selama lima bulan ketika memperjuangan hak-hak masyarakat adat di daerah itu.

Dengan adanya perlawanan ini mungkinkah Presiden Joko Widodo akan membatalkan Program tersebut atau mengubahnya menjadi Program Transmigrasi Lokal seperti yang di Harapkan Arie Yannur ?..

( Redaksi Media Keadilan/Kontributor liputan Steven Karundeng )





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline