Lihat ke Halaman Asli

Media Digital

Mahasiswa

Jokowi Tambah Amunisi dengan Masukan Demokrat ke Kabinet?

Diperbarui: 25 Oktober 2023   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Biro Pers Setpre

Presiden Jokowi telah mengambil langkah yang sangat berani, bahkan dengan melawan PDI Perjuangan dan Megawati. Mantan Walikota Solo ini memberikan restu untuk Gibran sebagai calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo, meskipun putra Gibran adalah anggota PDI Perjuangan. Bahkan, Gibran saat ini menjabat sebagai Walikota Solo, berkat dukungan besar dari PDI Perjuangan dan Megawati.

Perjalanan politik Jokowi dan Gibran tidak dapat dipisahkan dari kontribusi besar PDI Perjuangan. Namun, menjelang Pemilu 2024, tampaknya Jokowi dan Gibran tengah mempertimbangkan untuk meninggalkan peran dan dukungan yang mereka terima dari partai banteng ini.

Kabar terbaru hari ini, Rabu 25 Oktober 2023, Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet. Terdapat indikasi politik yang tidak dapat diabaikan, di mana Partai Demokrat diperkirakan akan memiliki tempat dalam kabinet.

Setelah pengunduran diri Syahrul Yasin Limpo dari jabatan Menteri Pertanian, rencana reshuffle kabinet kembali muncul. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan secara terbuka menyatakan kemungkinan dilakukannya reshuffle kabinet dalam minggu ini.

Jokowi dengan tegas merespons kemungkinan masuknya kader Partai Demokrat ke dalam kabinet. Beliau juga membenarkan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang berlangsung di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (23/10/2023) lalu.

Partai Demokrat saat ini merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Koalisi ini juga melibatkan Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora Indonesia, Partai Garuda, dan Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA), serta PSI.

Sejak bergabung dengan KIM, Partai Demokrat secara otomatis berada dalam faksi yang mendukung Presiden Jokowi. Keikutsertaan Partai Demokrat dalam kabinet akan memiliki dampak positif yang signifikan.

Partai Demokrat semakin mengokohkan hubungannya dengan partai-partai lain dalam Koalisi Indonesia Maju, padahal sebelumnya menjadi bagian dari oposisi selama pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Bagi Presiden Jokowi, kehadiran Demokrat di dalam kabinet memberikan keuntungan politik yang nyata, terutama ketika hubungan antara beliau dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dinilai tengah dalam kondisi tidak memuaskan akibat peristiwa politik belakangan.

Kehadiran Partai Demokrat dalam pemerintahan dalam setahun ke depan juga akan menjadi penting untuk memperkuat dukungan politik di DPR RI, terutama di tengah ketegangan antara Presiden dan PDI Perjuangan akibat partisipasi Gibran dalam pemilihan presiden 2024 mendatang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline