Lihat ke Halaman Asli

Khoirul Amin

www.inspirasicendekia.com adalah portal web yang dimiliki blogger.

Bukan Mimpi, Selalu Ada Kesempatan Pelajar SMK Mutu Malang ke Jepang

Diperbarui: 3 Februari 2022   14:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alumsi SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi saat masih kuliah di kampus Jepang. (dokpri)

Pelajar SMK Mutu dan Jepang selalu punya kisah pengalaman dari waktu ke waktu. Bagi mereka, belajar dan meretas jalan sukses bermula dari Jepang adalah harapan, serta kesempatan yang bisa diwujudkan. Jepang bukan lah mimpi!

NEGARA Jepang bukanlah impian yang mustahil bagi pelajar asal Malang. Untuk kali kesekian, kesempatan menginjakkan kaki dan bermukim di negeri Sakura ini didapatkan sejumlah pelajar kota ini. Yakni, dari SMK Muhammadiyah 7 (SMK MUTU) Gondanglegi Malang, Jawa Timur.

Mereka adalah Ratih cahyani, Ade Rani Yustria, Debby Vesa Valentina, dan Dwi Nabila, kesemuanya pelajar prodi Keperawatan. Juga, Muhammad David Lazuardhi A., Krisna Satria Prasetyo, dan Reynaldi Virzha Maulana, dari prodi Teknik Komputer dan Jaringan.

Kesempatan berharga ini tentunya tidak didapatkan dengan mudah. Para pelajar tersebut sudah melalui tahapan seleksi yang sangat ketat, dan masih harus mengikuti pendidikan khusus untuk memperlancar Bahasa Jepang, sebelum mereka berangkat ke negeri penuh salju ini.

Pelajar SMK Mutu Gondanglegi yang berkesempatan bekerja menjadi caregiver di Jepang. (dokpri)

Di Jepang, mereka akan menjalani pengalaman profesional sebagai care giver (perawat). Sebagai pembekalan, mulai 25 Januari 2022 lalu, dilakukan Pelatihan dan Pendidikan Bahasa Jepang di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bagi para pelajar terpilih ini.

Mendapatkan pengalaman di luar negeri, sejatinya bukan hal baru bagi pelajar SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi. Sebelumnya, beberapa alumni sekolah ini juga telah menyelesaikan pendidikan dan bekerja di luar negeri, termasuk di negara berjuluk negeri Matahari Terbit tersebut.

Dengan kesempatan terbaru ini, tidak salah sekiranya SMK Mutu semakin memperkuat visi sebagai sekolah bertaraf internasional. Hal ini setidaknya dibuktikan dengan sukses mendampingi proses seleksi siswanya, hingga mendapatkan pelatihan bahasa asing.

Kesempatan dan pengalaman istimewa ke Jepang ini sebenarnya sudah dimulai sejak beberapa tahun silam. Tepatnya pada tahun 2011, dan diulang pada 2014 lalu. Kesempatan pertama kali ini masih dialami kepala sekolah saat itu, M. Pahri. Kesempatan belajar di Jepang selanjutnya sempat dialami Munali, guru yang kini menjadi kepala SMK Muhammadiyah 7.

Banyak yang diperoleh dari pengalaman di Jepang ini, yang selanjutnya bisa menginspirasi lahirnya berbagai obsesi dan visi menjadikan SMK Mutu yang lebih maju dan berstandar internasional. Peta jalan baru memajukan sekolah lalu dilahirkan, menyusul pengalaman kunjungan dan belajar singkat di Jepang ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline