Lihat ke Halaman Asli

Khoirul Amin

www.inspirasicendekia.com adalah portal web yang dimiliki blogger.

Serapan 30 Persen Dana Desa untuk BLT, Kuatkan Warga Terdampak Pandemi

Diperbarui: 31 Maret 2021   22:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpriPenyerahan bantuan langsung tunai Dana Desa tahap 2 kepada penerima manfaat warga Desa Talok Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. (dok/amin)

DANA DESA (DD) tetap termanfaatkan untuk kesejahteraan warga tahun ini. Kemanfaatan DD ini terserap melalui bantuan langsung tunai (BLT-DD) yang diberikan kepada sejumlah penerima manfaat yang memang layak dibantu.

Sesuai aturan dan ketentuan, BLT-DD harus dialokasikan paling banyak 30 persen dari pagu DD yang diterima tiap desa. Penyalurannya dilakukan tiap bulan selama setahun dengan besaran Rp 300 ribu/penerima manfaat.

"Kami berikan sesuai pagu maksimal saja agar bisa dimanfaatkan warga yang membutuhkan. Itupun kalau dirata-rata tiap RT hanya 2-3 penerima manfaat yang dapat," kata Kepala Desa Talok Turen Kabupaten Malang, Agus Harianto di kantornya, Jumat (26/3/2021) siang.

Meski tidak bisa membantu keseluruhan warga, lanjutnya, adanya BLT-DD cukup membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarha warga penerimanya. Terlebih, masa pandemi setahun terakhir begitu menyulitkan perekonomian dan mempengaruhi sumber penghidupan warga.

Dikatakan Harianto, mayoritas penerima BLT-DD memang warga terdampak pandemi yang mengalami kemerosotan bahkan kehilangan pendapatan. Sisanya, merupakan keluarga yang memang dari awal kurang mampu dan harus dibantu.

Di wilayah Kecamatan Kepanjen, bantuan serupa juga diberikan dengan pagu BLT-DD setahun ditetapkan sejumlah Rp 5,6 miliar lebih untuk 14 desa. Tercatat, pagu BLT-DD terbesar didapatkan Desa Tegalsari sejumlah Rp 633.600.000, dengan pagu Dana Desa sebesar Rp 871.779.000, disusul Desa Sukoraharjo sebesar Rp 547.200.000, dengan pagu DD sebesar Rp 944.370.000.

Sementara, pagu BLT-DD terkecil ditetapkan untuk Desa Sengguruh, yakni hanya sejumlah Rp 86 juta, dan Desa Panggungrejo sejumlah Rp 180 juta.

Kepala Desa Tegalsari Kepanjen Kabupaten Malang, Krisno, juga memaksimalkan 30 persen pagu Dana Desa untuk BLT bagi 176 warganya. Jumlah ini sama dengan bantuan serupa tahun sebelumnya, meski Dana Desa yang didapatkan tahun ini berkurang jumlahnya.

"Pemulihan kondisi ekonomi masyarakat tetap prioritas, jadi tidak mengurangi penerima manfaat bantuan tahuan lalu. Ini juga agar tidak ada gejolak jika dikurangi," jelas Krisno, Selasa (30/3/2021).

Selain BLT Dana Desa, sebagian warga Desa Tegalsari juga menjadi penerima manfaat Bantuan Sosial Tunai (BST) Kementerian Sosial. Jumlahnya lebih banyak, lebih dari 250 orang, dan menerima bantuan sebesar Rp 300 ribu/bulan selama setahun.

Bagaimana dengan pemanfatan Dana Desanya? Krisno mengungkapkan, akan dimanfaatkan kegiatan prioritas lain, seperti penyelesaian satu titik saluran gorong-gorong yang dekat areal persawahan warga, juga penyertaan modal bagi BUMDesa yang dikelola.Rencana ini tetap dimaksudkan untuk kepentingan hajat hidup warganya, sekaligus menambah potensi penghasilan asli desa (PAD) dari pengelolaan BUMDesa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline