Lihat ke Halaman Asli

Ironi Patok Perbatasan Camar Bulan

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

[caption id="attachment_136784" align="alignleft" width="300" caption="Patok perbatasan No 104 dan no 88 Camar Bulan"][/caption]

IRONIS, Indonesia yang dipastikan akan membangun jembatan selat Sunda dengan biaya lebih dari 100 triliun, tapi untuk menangani persoalan perbatasan antar negara sepertinya tidak pernah menjadi prioritas utama dan penting.

Persoalan perbatasan itu, kalau mau disederhanakan persoalannya hanya seputar aksesibilitas yang meliputi sarana transportasi, informasi dan kelistrikan. Jika ketiganya bisa dientaskan, sudah dipastikan kawasan perbatasan akan tumbuh dan berkembang dengan sendirinya. Masyarakat akan bisa bekerja, berkomunikasi dan terjadi arus pergerakan ekonomi yang lebih cepat.

Contoh tidak seriusnya pemerintah untuk menangani perbatasan bisa dilihat dari kualitas patok perbatasan yang menjadi acuan garis batas negara. Studi kasus yang paling gres dari pembuatan patok perbatasan yang tidak serius, bisa dilihat di perbatasan Indonesia Malaysia di kawasan Camar Bulan dan Tanjung Dato.

[caption id="attachment_136785" align="alignleft" width="300" caption="Patok 104. (Copyright@ Meddy Danial)"][/caption] Dengan rasa penasaran, karena kebetulan saya ada pekerjaan di kawasan yang sedang hangat diperbincangkan, saya meminta tim survey saya yang terdiri dari dua orang bernama untuk menkonfirmasi kebenaran lokasi patok perbatasan.

Beruntung, kedua tim survey saya berhasil menemukan patok perbatasan yang menghebohkan itu dengan dipandu oleh penduduk sekitar dan didampingi oleh Pak Lukman, Komandan Pleton Lintas Batas di Temajuk dan Camar Bulan.

Tentu saja sangat mengagetkan bahwa patok perbatasan kedua negara ternyata hanya berupa cor-coran semen sederhana berbentuk tiang kolom pendek dan tentu saja gampang dihancurkan dan dimanipulasi.

Patok yang kami tinjau hanya dua, yaitu patok 104 dengan kordinat UTM 49 N 341328 218519 dan koordinat Patok 88 adalah UTM 49 N 344086 218351. Kedua patok setelah kami analisa, berada tepat di garis perbatasan yang bisa dilihat dengan mudah di Google Earth.

[caption id="attachment_136786" align="alignleft" width="300" caption="Patok 88 Camar Bulan (Copyright@ Meddy Danial) "][/caption] Pada akhirnya, yang dibutuhkan di setiap daerah perbatasan tidak muluk-muluk. Mereka membutuhkan infrastruktur kelistrikan yang memadai, jalan raya, sarana transportasi dan telekomunikasi. Dengan tidak menyalahkan siapapun, saatnya anggaran yang ada di pemerintah pusat dan pemerintah provinsi lebih memprioritaskan kebutuhan dasar masyarakat perbatasan ketimbang misalnya membeli mobil dinas yang tidak terlalu urgent.

Salam Indonesia.

MD.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline