Lihat ke Halaman Asli

Anda Pecinta Sepak Bola atau Politikus? (Kisruh PSSI Vs KPSI)

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

@kompasiana.


  • akhir akhir dunia persepakbola an negara ini sedang di rundung masalah yg benar menambah kelam perjalanan sepak bola indonesia, mengingat akhir akhir prestasi indonesia di cabang olah raga benar benar anjlok' salah satunya di cabang persepak bola an baik tingkat asia ataupun tingkat sekelas piala dunia ( nyaris tidak pernah lg memang. ) tapi yg aneh keadaan ini bukan nya jadi tolok ukur unuk berbenah diri bagi para pengurus olah raga di negara ini malah menjadikan sepak bola sebagai ajang komiditi politik' demi kepentingan klompok atau partai' nya saja benar benar amat di sayangkan.


tapi yg ingin saya bahas di sini bukanlah hal' itu karena saya bukanlah penggemar politik dukung men' dukung atau hujat menghujat' tapi murni memang pecinta sepak bola ( biarpun saya tidak pandai main bola )
sejalan dengan perseteruan antara kpsi' dan pssi ( tidak saya pakai vs' karena sama2 anak bangsa. )   terlepas siapa yg salah atau yg benar ada hal yg lebih memiriskan hati' seiring terjadinya polemik tersebut' yaitu terjadi gerakan saling dukung & menjatuhkan' saling hujat & puji dikalangan masyarakat pecinta bola itu sendiri' baik yg secara terang2 an atau pun sebatas simpatisan.
belum lg peran media yg tidak memasukan nara sumber yg ada di posisi netral  (masyarakat pecinta bola sejati ) sebagai refrenshi demi kebrimbangan berita. benar benar olah raga sepak bola sudah terkontaminasi sebaga ajang politik & itu sangat menyedihkan.
alangkah bijaknya kita sebagai masyarakat pecinta sepak bola untuk tidak terpengaruh dengan situasi yg mungkin saja di kondisikan sedemikian rupa' hingga menambah rumit permasalahan di negara ini.
karena kalo kita melihat spirit' sepak bola itu sendiri kan murni olah raga bukan ajang politik atau ajang hujat' atau menghina. ada baiknya kita sama sama melihat kebelakang sebelum kita menilai sesuatu agar jangan terjadi karena nilai setitik rusak susu sebelanga' amat di sayangkan kalo itu terjadi.
ketika melihat berita di media media & jg postingan teman teman di media social dalam pikiran saya merasa miris & jg lucu. miris karena memikirkan bagaimana perasaan pemain yg bermain di  ipl'  kasihan sekali mereka dijadikan ajang komiditi politik di hina di hujat hanya karena mereka mereka memilih bermain di ipl' yg mungkin saja di karenakan keadaan & biasanya orang berbuat karena ada motivasi uang & kenyamanan adalah faktor utama manusia untuk termotivasi. mengingat mereka jg kan manusia yg layak untuk memilih & punya keluarga ' kebutuhan yg harus di cukupi ( hrs nya kpsi & pssi bisa duduk bersama membahas hal ini )
jadi sangat jauh dari kesan kewajaran jika kita merasa kita adalah manusia yg memiliki kebutuhan sedangkan mereka tidak' dengan cara kita menghujat & mendiskreditkan pilihan mereka. bukankah kita masyarakat pecinta bola ini jg pernah mengelu elu kan mereka ( biar sedikit tapi kita pernah bangga dengan timnas kita )
lalu apa pantas sekarang kita melupakan kerja keras mereka dalam mengharumkan nama bangsa walawpun hanya setingkat asean tha kita tidak jelek prestasinya saya tidak tau korelasi & relevansinya antara tulisan saya sebelum nya ( http://politik.kompasiana.com/2012/09/22/selamat-datang-di-negri-seribu-musim-secangkir-kopi-pahit-untuk-bangsaku/ )
dengan karakteristik masyarakat kita saat ini tapi akan terasa lucu memang jika kita sudah benar benar keracunan budaya sebentar sebentar hujat' sebentar sebentar puji'
karena kita sama sama tau hal yg seperti itu tidak pernah di ajarkan kepada kita sebagai bangsa berbudi luhur.semoga kita bisa memurnikan  jiwa persepak bolaan nasional kita dari ajang komoditi politik karena sebagai masyrakat pecinta bola tidak boleh terpengaruh org2 yg hendak mengorbakan sepak bola nasional kita demi karier politiknya & menghargai para pemain kita selayaknya pemain pemain di negara lain.

akhir kata saya berharap ada pihak pssi & kpsi yg membaca tulisan saya ini.
pak johar' & pak la nyala' anda berdua adalah putra2 terbaik bangsa yg terpilih untuk duduk bersama dalam exco pssi sebaiknya anda berdua duduk kembali bersama dengan hati yg tenang & ikhlas tanpa mengingat perseteruan anda di waktu yg lalu' bukan saat nya anda memikirkan ke egoisan anda & klompok anda tapi pikirkan lah nasib sepak bola nasional kita pikirkan perasaan & hati para pemain sepak bola kita biarpun mereka main di ipl atau isl tapi sejatinya mereka adalah anak bangsa' pejuang2 harga diri bangsa dalam bidang olah raga sepak bola' hrs nya anda anda mau duduk membahas masa depan mereka  bukan saling boikot memboikot unjuk kekuasaan dengan menjadikan mereka sebagai komoditi' kepentingan anda & klompok anda ingat pak pssi itu berdiri atas keinginan bangsa indonesia bukan fifa' atau siapapun bukan jg kebutuhan klompok manapun tapi rakyat indonesia yg artinya pssi itu milik bangsa jadi sebaiknya anda berdua bekerjalah demi keinginan bangsa .
semoga bermanfaat bagi kita semua.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline