Lihat ke Halaman Asli

Earth Hour 2012: Bukti dan Bakti Kaum Muda

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kaum muda adalah katalis perubahan. Earth Hour 2012 adalah bukti keberhasilan aksi mereka. Earth Hour adalah ajakan untuk peduli terhadap perubahan iklim dengan cara mematikan lampu dan alat elektronik selama satu jam. Program kampanye ini digagas pertama kali oleh lembaga swadaya masyarakat World Wildlife Fund di Sydney, Australia pada 2007. Acara ini dengan cepat menjadi tren. Berbagai acara dan video inspiratif diciptakan dan disebar melalui media sosial untuk menggaungkan kampanye ini ke seluruh dunia. Hasilnya, tahun lalu, ajang Earth Hour Global sudah melibatkan jutaan penduduk dari ratusan kota di 135 negara. Tahun ini, acara Earth Hour akan diselenggarakan pada hari Sabtu, tanggal 31 Maret 2012 dengan mengajak masyarakat mematikan lampu dan alat elektronik mulai jam 20.30 hingga jam 21.30. Pusat perayaan Earth Hour Indonesia rencananya akan digelar di Central Park, Jakarta Barat. Tidak mau kalah dengan program Earth Hour Global, menurut Devy Suradji, Marketing Director WWF-Indonesia, perkembangan Earth Hour Indonesia yang baru dimulai pada 2009 – dua tahun setelah Earth Hour pertama berlangsung di Sydney, Australia – sangat pesat. “Bahkan untuk tahun ini kita tidak terlalu ikut campur. Yang banyak bergerak adalah komunitas,” tuturnya. Pernyataan ini diamini oleh Verena Puspawardani, Koordinator Kampanye Program Iklim dan Energi WWF-Indonesia. Menurutnya kaum muda di berbagai kota di Tanah Air lah yang bergerak untuk melobi pemerintah dan pejabat daerah untuk terlibat langsung dalam program Earth Hour Indonesia 2012. “Mereka mau fightuntuk melakukan perubahan. Mulai dari teman-teman di sekolah menengah, mahasiswa hingga kelompok yang tidak ada hubungannya dengan lingkungan seperti teman-teman DJ di Yogyakarta,” tuturnya. Hasilnya hingga hari ini terdapat 18 kota yang sudah menyatakan diri terlibat dalam kampanye perubahan iklim ini. Mulai dari Banda Aceh, Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Malang, Surabaya, Kediri, Sidoarjo, Banjarmasin, Samarinda, Manado, Gorontalo dan Makassar. Devy memerkirakan, jumlah peserta dan kota yang terlibat akan terus bertambah menjelang pelaksanaan Earth Hour Indonesia yang bertema “Ini Aksiku! Mana Aksimu?” pada akhir Maret nanti. Nyoman Iswarayoga, Direktur Program Iklim dan Energi WWF-Indonesia menambahkan, pasca acara Earth Hour Indonesia tahun ini, pihaknya akan menyelenggarakan program penghargaan “Aksi untuk Bumi – Kategori Kota”. Masing-masing kota yang menyelenggarakan kampanye Earth Hour tahun ini akan diminta untuk menominasikan 1 gedung pemerintah, 1 kampung hemat energi dan 1 sekolah untuk dinilai kiprahnya terhadap lingkungan. Ada tiga kategori penilaian yang digunakan yaitu penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse dan Recycle), kategori efisiensi energi dan penerapan gaya hidup hijau atau gaya hidup ramah lingkungan. Penilaian akan dilakukan secara berkala selama 6 bulan pada periode September 2012-Maret 2013 oleh tim juri di tiap kota yang menyelenggarakan Earth Hour Indonesia 2012. Kota dengan nilai tertinggi akan memeroleh penghargaan “Aksi untuk Bumi Award” yang akan diserahkan dalam puncak acara Earth Hour Indonesia tahun depan. “Ini Aksiku! Mana Aksimu?”. Mari kita sukseskan Earth Hour Indonesia 2012. Catatan Redaksi: Untuk menjadi bagian dari Earth Hour Indonesia, daftarkan diri kamu di sini. Ikuti akun Earth Hour Indonesia di Twitter: @EHIndonesia dan Facebook: Earth Hour Indonesia. Redaksi Hijauku.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline