Film Concussion (2015) diangkat dari kisah nyata Dr Omalu, seorang ahli medis kelahiran Nigeria tetapi menetap di Amerika, yang menyelidiki tentang kematian beberapa atlet Sepakbola ala Amerika (American football). Dibintangi oleh bintang film seperti Will Smith (sebagai Dr Omalu), Alec Baldwin, film ini menceritakan tentang dilemma seorang saintis dan persoalan etika dan intimidasi yang dia dan koleganya hadapi ketika menemukan temuan sains yang dianggap merugikan pihak berkuasa.
Berikut adalah ringkasan jalan cerita dari Film Tersebut :
Pada adegan pembukaan, Dr Omalu diminta pengadilan untuk memberikan testimoni tentang terbunuhnya seorang wanita dan dia dihadirkan sebagai pembela dari tertuduh . Dengan pengalaman medisnya dia membela tertuduh yang hampir saja akan dieksekusi mati oleh pengadilan. Adegan ini menegaskan bahwa Dr Omalu, adalah seorang yang memang kompeten dalam bidangnya.
Cara Dr Omalu dalam otopsi tidak disukai oleh seorang rekan sejawatnya karena dia melakukannya dengan lamban sementara rekan sejawatnya menangani otopsi dengan cepat. Dr Omalu berkata, "Saya dokter, orang mati adalah pasien saya, saya perlakukan pasien saya dengan penuh hormat". Saat ditanya oleh bos di kliniknya yang bernama Dr Cyril, kenapa selalu mengganti pisau bedah setiap kali selesai melakukan otopsi? Dia balik bertanya, "apa anda mau ibu anda yang meninggal dibedah dengan pisau yang sama digunakan untuk membedah pembunuh berantai?".
Situasi berubah ketika Mike Webster, seorang atlet American Footbal ternama didapati meninggal dunia setelah menderita penyakit yang tidak diketahui sehabis lama pensiun dari permainan. Diagnosa awal semua terlihat baik, CT scan dari otak korban normal, tapi korban sebelumnya selalu mengeluh rasa pusing yang parah.
Mike Webster tidak menderita Alzheimer, umurnya masih 50 tahun. Rekan sejawat Dr Omalu menolak untuk melakukan otopsi lanjutan tetapi Dr Omalu ingin ada tes komprehensif mengenai otak korban, walaupun secara rekam medis semuanya terlihat normal. Ada sesuatu masalah serius yang tidak diketahui.
Dr Omalu setelah melakukan pengamatan di mikroskop kondisi otak Mike Webster, dia melihat ada kelainan pada otak korban. Setelah melakukan riset dan melihat video permainan American Football maka dia berhipotesa bahwa kerusakan pada otak pemain American Football seperti Mike Webster disebabkan adanya akumulasi benturan kepala saat permainan selama karir 20 tahun.
Penemuan ini dipresentasikan ke dokter ahli otak senior dengan premise otak manusia tidak dilindungi oleh proteksi akan mengalami gegar otak jika berbenturan pada kecepatan 60g (gravitational force), sementara head-to-head contact dalam American football biasanya 100g. Kesimpulannya permainan football membunuh Mike Webster
Bos dokter dari klub football mengatakan dia tidak suka penemuan Mike Webster, tapi sebagai ilmuwan dia tidak bisa menafikannya. Mereka menyebut penyakit diderita Mike webster sebagai Chronic traumatic encephalopathy (CTE) dan kemudian mempublikasikan penemuannya dalam sebuah jurnal terkemuka di dunia medis.
Ternyata penemuan Dr Omalu, mendapat reaksi negative dari tim ahli medis di NFL. NFL dan Kota Pittsburg mengancam klinik tempat Dr Omalu bekerja, agar mempengaruhi Dr Omalu untuk menarik temuannya dan menyatakan penemuan tersebut sebagai fraud.
Dr Omalu mengumumkan temuan bahwa ada pemain NFL lagi yang meninggal karena pengaruh CTE. Diapun mendapat kecaman keras dari Dokter yang dekat NFL dan mulai mendapat teror berupa telepon gelap ancaman pembunuhan. Tapi Dr Omalu mendapat bantuan dari Dr Julian, salah satu dokter yang pernah bekerja di team NFL tempat Mike Bennet bermain untuk Bersama-sama menghadapi NFL setelah melihat bukti dari Dr Omalu.