Lihat ke Halaman Asli

AC Milan: Kebangkitan dan Penantian 11 Tahun Scudetto

Diperbarui: 13 Juni 2022   00:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(foto: Scudetto AC Milan Ke-19)

Penantian yang cukup panjang untuk  AC Milan meraih scudetto ke - 19!


Associazione Calcio Milan, atau biasa disebut sebagai A.C. Milan, adalah salah satu klub besar di Italia yang berbasis di Milan, Lombardia, yang bermain di liga Serie A. bermain dengan seragam atau jersey bergaris merah-hitam, klub besar eropa ini adalah peraih 7 tropi UCL dan 19 Scudetto di liga Italia. 

AC Milan didirikan oleh ekspatriat Alfred Edwards dan Herbert Kilpin, pada tahun 1899 yang sebelumnya adalah sebuah klub kriket yang berasal dari Nottingham, Inggris.

(foto: pendiri AC Milan)

Milan berhasil meraih gelar pertama di Liga Italia atau Serie A  pada 1901 dan meraihnya lagi pada 1906 dan 1907. Pada 1986, seorang pengusaha yang bernama Silvio Berlusconi mengambil alih AC Milan. AC Milan kemudian mengangkat Arrigo Sacchi sebagai pelatih dan mendatangkan trio Belanda, Ruud Gullit, Marco van Basten, dan Frank Rijkaard. Inilah titik awal masa keemasan AC Milan dalam sejarah Milan. 

Dengan pemain trio belanda itu, AC Milan meraih lima trofi UCL, lima Piala Super Eropa, dua Piala Interkontinental, dan satu Piala Dunia Antarklub. Bersama trio dengan pemain Belanda itu, Milan sempat dijuluki The Dream Team. 

(foto: Pemain AC Milan Trio Belanda)

Ketika era para legenda AC Milan pensiun dengan mempersembahkan Scudetto ke 18 pada musim 2010/2011, Milan terseok-seok dan bahkan menjadi klub yang selalu mengisi papan tengah Serie A, seringkali Milan dikalahkan dengan begitu mudah. 

Sebelas tahun bukan waktu yang sebentar. Hinaan terus dilontarkan fans klub lain terhadap milanisti, termasuk saya. Tetapi, tak seperti kebanyakan fans sepak bola lain yang dimana masih ngotot bahwa klubnya lebih baik dari klub mana pun meski sedang dalam performa yang menurun, saya akhirnya menerima hinaan itu sebagai kenyataan yang begitu sebenarnya. 

Frustasi, malu, dan derita kepahitan yang terjadi mencapai puncak ketika para Milanisti (sebutan fans ac milan) menaruh spanduk “Game Over, Insert Coin & tagar #SaveACMilan” di stadion San Siro, akibat dari prestasi yang menurun dan situasi keuangan pada tahun 2015 yang membuat Milan berada dalam era keterpurukan. 

Dalam era ini bagi saya cukup kelam, saya akhirnya memutuskan untuk berhenti dan tidak menonton serta mengikuti Milan, meski dukungan dan harapan tentang kebangkitan il diavolo rosso selalu ada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline