Tangan bergetar, antara takut dan marah
Muka memerah, antara sedih, malu dan marah
Menatap dehem-dehem Tuhan yang sepertinya tak didengar
Berlanjut mogok kerja dari alam yang tak juga mau didengar
Saat gunung meranggas tak berbekas
Ditimbun beton-beton angkuh
Lalu mengapa masih bertanya
Kenapa bumi acuh pada padi-padi sang petani
Kenapa semua makanan lokal jadi mahal
Tak menyadari bahwa alam bukan pesuruh
Kau tak memberi maka ia pun tak memberi