Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Andhica

MAHASISWA UNIKOM

Ratusan Jiwa Menjadi Korban Bencana, Presiden Turun Tangan Mengevakuasi Para Korban Bencana Cianjur

Diperbarui: 22 Desember 2022   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : www.cnbcindonesia.com

Bandung - Akhir tahun 2022 ini menjadi tahun Berdukanya Jawa Barat dengan adanya Gempa Bumi Tektonik di Kabupaten Cianjur, Pada Senin 21 November 2022 dengan Kedalaman 10 sampai 11 Kilometer, dengan magnitudo 5,6 sampai tanggal 28 November 2022, BMKG telah mencatat sampai 297 gempa susulan dengan magnitudo terbesar M4,2 dan terkecil M1,0.

Gempa ini menjadi bencana yang mengenaskan, mengakibatkan kerusakan pada bangunan - bangunan warga Cianjur, tidak hanya bangunan, Wargapun Menjadi korban Bencana ini. 

Menurut Suharyanto Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bencana alam ini mengakibatkan 46 orang Meninggal Dunia, dan 700 orang luka -- luka patah tulang akibat terkena reruntuhan Bangunan, analisis Menteri Sosial Dindin Amaludin menyimpulkan 135 anak kehilangan orang tuanya dan 335 orang ditemukan. 

Bencana ini jelas menelan banyak korban, sehingga banyak yang mengungsi dari tempat tersebut. Presiden Joko Widodo menegaskan, proses evakuasi menjadi prioritas dalam penanganan korban yang tertimbun tanah longsor akibat gempa bumi yang melanda Kerajaan Cianjur. 

Presiden juga menyatakan ada beberapa kendala dalam menuntaskan evakuasi. Dimulai dengan kondisi tanah yang terjal dan hujan serta gempa susulan yang terus menerus di daerah tersebut. Selain evakuasi, Presiden ingin memastikan distribusi logistik untuk korban gempa di Kabupaten Cianjur berjalan dengan baik dan sesuai kebutuhan. 

Presiden juga meminta para pengungsi bersabar menghadapi penderitaan akibat bencana alam ini. Presiden menyatakan, pemerintah akan segera memberikan bantuan kepada pengungsi yang rumahnya rusak.

Sobat sekalian, khususnya warga Jawa Barat, harus berhati-hati dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan adanya bencana ini, alangkah baiknya jika toleransi kita untuk membantu sesama semakin meningkat. Bukan tentang gosip, persekongkolan dan hal-hal lain yang sama sekali tidak membantu warga sekitar yang tertimpa bencana. Dan juga sebagai tanda kewaspadaan kita untuk tetap waspada terhadap bencana lainnya. Tentunya dengan adanya rumor Sesar Lembang, hal ini yang menjadi titik kewaspadaan kita belakangan ini. 

Maka masyarakat Jawa Barat tetap tenang, saling membantu, berhati-hati dan harus melakukan yang terbaik untuk menjaga dan melindungi alam. Dunia ini tidak akan hancur jika isi bumi ini tidak menghancurkannya. Doa dan cobaan adalah hal yang harus kita terapkan pada diri kita sendiri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline