Sudah satu bulan berlalu gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang cianjur pada senin (21/11 ).
Namun dampak masih terasa oleh korban hingga saat ini, akibat gempa tersebut banyak Gedung, pertokoan dan rumah warga yang rusak bahkan hingga rata, sehingga warga diharuskan untuk mengungsi di tenda darurat, Badan Meteorologi, Krimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya mengatakan bahwa gempa magnitude 5,6 di cianjur disebabkan oleh pergerakan sesar cimandiri.
Namun setelah ditelusuri terdapat patahan baru yang teridentifikasi oleh BMKG yang menjadi penyebab gempa di cianjur yang dinamakan sesar cugenang. Terdapat beberapa daerah yang mengalami kerusakan cukup parah, yaitu di jl.raya cugenang, cijedil, nagrak, dan ciherang.
Jl raya cugenang tepatnya samping rumah makan sate sinta juga terkena dampak akibat gempa tersebut dan mengakibatkan longsor. Sementara itu info dari RSUD Cianjur, pasien yang sedang dirawat harus di evakuasi ke halaman parkir dan menggunakan tenda darurat.
Bupati Cianjur Herman Suherman klaim korban meninggal gempa mencapai 600 orang, menurutnya, banyak warga yang tidak melapor langsung ke puskesmas dan pemerintah desa setempat saat anggota keluarganya menjadi korban meninggal gempa dan memilih langsung memakamkan jenazah anggota keluarganya.
Hingga saat ini Kamis 22 Desember 2022 pukul 14.21 WIB, Cianjur masih diguncang gempa susulan magnitude 2,6. Sehingga total sudah sebanyak 387 kali lebih gempa susulan yang terjadi setelah gempa utama yang berkekuatan magnitudo 5,6 yang telah terjadi pada tanggal 21 November 2022 lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H