Bencana alam selama ini selalu dipandang sebagai sesuatu hal yang berada di luar kontrol manusia, oleh karena itu, untuk meminimalisir terjadinya korban akibat bencana diperlukan kesadaran dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana. Kesadaran dan kesiapan menghadapi bencana ini idealnya sudah dimiliki oleh masyarakat melalui kearifan lokal daerah setempat, karena mengingat wilayah Indonesia merupakan daerah yang mempunyai resiko terhadap bencana.
Bencana alam yang hampir setiap musim melanda Indonesia adalah banjir. Berdasarkan nilai kerugian kejadian bencana banjir terlihat adanya peningkatan yang cukup berarti. Kejadian bencana banjir sangat dipengaruhi oleh faktor alam berupa curah hujan yang diatas normal dan adanya pasang naik air laut. Disamping itu faktor ulah manusia berperan penting seperti penggunaan lahan yang tidak tepat, pembuangan sampah ke dalam sungai, pembangunan pemukiman di daerah dataran banjir apa lagi daerah pesisir.
Banjir terjadi apabila sejumlah besar air menggenangi permukaan tanah yang biasanya kering. Banjir adalah bencana alam yang paling sering terjadi dan paling banyak merugikan, baik dalam segi kemanusiaan maupun ekonomi. Menurut data dari Badan Nasional Penanggungan Bencana (BNPB), 90 % dari kejadian bencana alam di Indonesia berhubungan dengan banjir.
Salah satu daerah yang menjadi langganan banjir didesa Muncar. Desa Muncar sendiri memiliki jumlah penduduk yang lumayan padat. Sehingga penduduk sekitar sedikit resah karena rumah mereka tergenang air yang cukup tinggi. Selain banyaknya jumlah penduduk, banyak masyarakat kurang teredukasi mengenai kebersihan lingkungan, terutama disekitar lingkungan sungai.
Banyak dari masyrakat sekitar desa krangkongan dengan sengaja membuang sampah sembarangan, terutama di sungai. Sehingga, sampah menumpuk di sungai dan air menjadi terhambat. Ketika terjadi hujan yang ekstrem dan gelombang air laut meningkat kemungkinan besar sungai akan meluap dan terjadi banjir.
Saat ini bukan hanya desa Muncar saja yang menjadi langganan banjir, melainkan hampir di seluruh desa sumberrayui juga ikut terkena banjir. Untuk itu, perlu kesadaran masyarakat terkait pentingnya menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari banjir.
Dalam menanggulangi bencana banjir, pemerintah daerah terkait untuk meminimalisir terjadinya banjir. Efektivitas suatu kebijakan pemerintah tidak akan berarti apabila mengenai bencana banjir dan masyarakat yang menjalankan kebijakan tersebut dari pemerintah. Pemerintah sebagai pelayan yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam mengatasi banjir.
Pemerintah harus melakukan hal-hal yang mengurangi banjir seperti, membuat waduk yang dapat menampung air hujan dan menyediakan tempat sampah agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan serta masyarakat juga harus mempunyai kesadaran untuk menjaga lingkungan. Pemerintah dan masyarakat dapat bekerjasama untuk menanggulangi banjir dan melakukan penghijauan atau penanaman pohon disekitar lahan kosong.
Pemerintah bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan penanggulangan bencana meliputi fokus rekontruksi dan rehabilitasi dari pasca bencana. Jaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi yang terkena bencana secara adil dan sesuai dengan standar pelayanan harus segera diupayakan, hal ini untuk mengantisipasi korban yang lebih banyak. Pemulihan kondisi dari dampak bencana dan pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam anggaran dan belanja negara yang memadai dan siap pakai dalam rekontruksi dan rehabilitasi seharusnya menjadi jaminan bagi korban bencana.
Peran pemerintah dalam penanggulangan bencana. Pemerintah harus mempunyai kemampuan yang cukup besar untuk mengontrol situasi daerah rawan bencana. Kemampuan itu meliputi perencanaan dan persiapan respons bencana, bantuan koordinasi, kebijakan rekontruksi dan mengatasi masalah populasi. Pemerintah dengan sebuah pengembangan program manajemen bencana dapat melakukan koordinasi yang baik.
Berdasarkan pada hukum kemanusiaan internasional, pemerintah nasional merupakan pihak utama yang harus merespon bencana alam.