Lihat ke Halaman Asli

Mbokne Wage

Art, Culture, Leisure, Coffee, Vegetarian, & Sustainability

Pocung Rasa Hip Hop untuk Belajar Bahasa Jawa

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Ela elo si kebo numpak sekuter

Uwong bodho mbok aja sok ngaku pinter

Ela elo si kebo numpak sekuter

Sapa bodho dadi pangane wong pinter

....

Mulanya si Wage terdiam sejenak mendengar lagu ini. Usai beberapa kali diulangnya, senyumnya mulai merekah, tanda ia menyukainya. Ia mulai menyanyi mengikuti lagu sambil menggoyangkan kepala dan badan. Lagu ini pun jadi pengiring saat Wage makan, bermain, bahkan belajar. Untung format mp3 menjadikan rekaman ini anti kusut saat diputar puluhan kali dalam kurun kurang dari seminggu ini. Beberapa hari lalu aku mengunduhnya dari Wayang Hip Hop disini.

Tangan dingin Ki Catur 'Benyek' Kuncoro dkk, yang tergabung dalam Wayang Hip Hop, telah melahirkan lagu-lagu Hip Hop berbahasa Jawa sejak tahun 2010. "Pocung (Ngelmu Iku)" bukanlah lagu pertama mereka. Lagu ini kupilihkan untuk si Wage dengan pertimbangan liriknya 'aman' dan 'mudah' didengar dan dinyanyikan oleh anak usia 7 tahun. Ya, aku adalah badan sensor dalam keluarga. Aku menyeleksi antara lain bacaan, tontonan dan musik yang hendak dinikmati Wage. Aku memilihkan yang sesuai dengan usia dan nilai-nilai yang kami pegang.

Ada banyak cara untuk belajar Bahasa Jawa. Menggunakan musik dan lagu adalah salah satu cara. Dalam pelajaran Bahasa Jawa di sekolah, Wage juga belajar menyanyi lagu berbahasa Jawa. Salah satu lagunya adalah "Kidang Talun". Ini adalah lagu dolanan. Lirik lagu ada di buku cetak, tanpa notasi. Guru mengajarkan lagu ini kepada siswanya, tanpa iringan musik tentunya. Bagi Wage, lagu "Kidang Talun" sudah akrab di telinganya. Ia telah mendengar (termasuk belajar menyanyikannya) dari VCD lagu dolanan anak.

Jadi, apa istimewanya belajar Bahasa Jawa memakai Pocung rasa Hip Hop ini? Ada dua kelebihannya.

Pertama, musik Hip Hop lebih 'meriah'. Kebanyakan anak terpesona (dan antusias) mendengar berbagai bunyi-bunyian. Ketertarikan dan minat menjadi unsur penting bagi anak sebagai penambah antuasias belajar. Lagu dolanan anak dalam kemasan VCD juga menawarkan kemeriahan. Hanya saja, lagu Pocung ini dilengkapi dengan rapping (nyanyi secara cepat - seperti orang ngomel) di beberapa bagian lagu. Ini menjadikan lagu Hip Hop terasa 'lain' dibandingkan dengan lagu dolanan anak biasa.

Kedua, "Pocung (Ngelmu Iku)" memiliki lirik dengan bahasa sederhana,up to date, banyak dipakai, dan mudah dimengerti awam. Contohnya? Antara lain penggunaan kata 'sekuter', 'bodho', dan 'pinter'. Lagu ini juga sarat dengan nasihat. Misalnya: "aja gelem kaya ngono, thela thelo merga bodho// ora gampang nglokro ngalor ngidul diplekotho// jamane saya maju, kudu banter le mlayu// jamane saya canggih, aja ingah ingih.."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline