Lihat ke Halaman Asli

Tentang Pemuda Sumatera dan Keinsyafannya dengan Agama

Diperbarui: 3 Juni 2023   13:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar oleh MBH Arfani, dari berbagai sumber 

Beberapa buku karya anak Sumatera sudah selesai saya baca, ada juga yang masih setengah karena sering tertarik dengan bacaan lain.

Dari cerita mereka, saya sedikit banyak akhirnya menyadari bagaimana perangai orang Sumatera seharusnya.

Yang paling melekat adalah tentang Keinsyafan mereka soal agama, insyaf itu berarti sadar.

Saya membaca buku soal Tan Malaka, meski dulu sejarah menggiring bahwa beliau adalah pentolan PKI yang dikaitkan dengan anti agama.

Namun belakangan ini sejarah mulai terbuka bahwa Tan Malaka bukan PKI tulen, dia pemikir mandiri, punya kemampuan untuk menyerap pemikiran yang baik dari setiap pemahaman.

Beliau keturunan Minang, dari kecil sudah dididik di surau / masjid.

Rumah kedua bagi anak bujang Minang adalah surau, tempat mereka mengaji dan menimbah ilmu agama.

Itupulah yang dilakukan oleh Tan Malaka, bahkan beliau merupakan seorang penghapal Al- Qur'an.

Tujuan inti beliau adalah sebuah kebenaran, keadilan, dan kebebasan. Sejalan dengan pemikiran orang Islam.

Lalu saya juga membaca soal bung Hatta, bagaiamana beliau dididik ketat soal agama, buah pemikiran dan konsep kenegaraan yang di usung oleh beliau tidak lepas dari realitas agama dan ilmu modern yang dipelajarinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline